Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanah Timbul Bermunculan di Aliran Sungai, Warga Tanam Singkong

9 April 2020   11:54 Diperbarui: 9 April 2020   11:56 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedimentasi di Sungai Cipamokolan Kota Bandung sangat tinggi. Walau sering dilakukan pengerukan, tumpukan tanah selalu muncul. Gundukan tanah berupa lumpur yang terbawa dari hulu, mempersempit aliran asir sungai.

Lumpur tertahan di sisi kanan dan kiri sungai akhirnya membentuk daratan. Kondisi itu bisa terlihat di wilayah Kecamatan Rancasari, dimana sungai membentang dari Jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan Ciwastra, kirmirnya banyak yang tertutup lumpur.

Lumpur yang terbawa dari hulu, semakin hari semakin banyak. Sebenarnya hal itu sangat mengkhawatirkan, karena di beberapa titik aliran air menyempit, sementara curah hujan masih tinggi. Kalau aliran air tersumbat, bukan tidak mungkin air sungai akan meluap dan melimpas permukiman warga.

Banjir pun sering mengancam warga. Kalau hujan turun cukup deras dan tak henti-henti, air Sungai Cipamokolan pernah meluap dan menggenangi Jalan Babakan Wadana. Beberapa rumah warga yang posisinya rendah langsung mengalami kebanjiran.

Selain tertutup oleh sedimentasi lumpur dari hulu, Sungai Cipamokolan sering terkotori sampah. Banyak warga yang belum sadar, sehingga sungai tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah. Bahkan yang menjengkelkan, sampah yang terbuang bukan cuma bekas sayur mayur atau kantong plastik.

Pernah juga ditemukan di Sungai Cipamokolan sampah berupa tempat duduk (sofa), kasur (springbed), hingga kulkas.

Tak heran Sungai Cipamokolan pernah menjadi lautan sampah. Ditambah lagi, ada cairan limbah yang membuat air Sungai Cipamokolan pernah hitam, berbusa, dan bau. Sepintas tidak sehat dan bukan tidak mungkin menebarkan bibit penyakit.l

Aliran Sungai Cipamokolan makin sempit karena munculnya tanah timbul. (dok. pribadi)
Aliran Sungai Cipamokolan makin sempit karena munculnya tanah timbul. (dok. pribadi)

Namun, setelah ada program sungai bersih, yang dipelopori aparat TNI, sampah mulai tak terlihat di Sungai Cipamokolan. Patroli yang dilakukan aparat TNI membuat air Sungai Cipamokolan kembali bersih. Secara rutin aparat TNI melakukan pembersihan sampah. Setiap kali operasi, sampah yang terangkut cukup banyak mencapai belasan truk.

Cuma masalah sedimentasi yang tinggi, tampaknya sulit diatasi. Pengerukan yang dilakukan seolah kalah cepat dengan kehadiran lumpur-lumpur yang yang kembali menumpuk. Padahal pengerukan selalu dilakukan baik menggunakan alat berat maupun tenaga manusia.

Uniknya, menumpuknya lumpur dan membentuk daratan di sisi kanan dan kiri sungai tersebut, kini dimanfaatkan warga setempat. Di beberapa titik, warga setempat justru menanami tanah timbul tersebut dengan aneka tanaman palawija. Pohon yang ditanam pun tumbuh dengan subur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun