Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Beuleum Lauk, Dikenal Karena Ikan Segarnya

2 April 2020   12:11 Diperbarui: 2 April 2020   12:19 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan bakar Beuleum Lauk disajikan dengan berbagai varian sambal. (foto Neni Nurhaeni)

Kualitas ikan segar yang disajikan di Kedai Beuleum Lauk memang diakui para pelanggannya. Seperti dituturkan Ibu Dian, yang sengaja datang jauh-jauh dari Kompleks Cempaka Arum ke Arcamanik. Ibu Dian sering datang dengan membawa keluarganya.

Ibu-ibu pengajian dan arisan jadi pelanggan Beulum Lauk.(foto Neni Nurhaeni)
Ibu-ibu pengajian dan arisan jadi pelanggan Beulum Lauk.(foto Neni Nurhaeni)

"Ikan bakar di Beuleum Lauk memang beda. Kalau pinjam istilah anak sekarang, ikan bakar di sini sangat nendang. Dagingnya terasa gurih. Mungkin ini dari bahan bakunya yang merupakan ikan segar. Selain itu racikan bumbunya juga terasa joss," ucap Ibu Dian.

Ibu Dian mengaku, selain makan di tempat, juga pesan untuk dibawa pulang ke rumah. Kebetulan anggota keluarganya, sangat cocok dengan menu ikan di Beuleum Lauk. Harga yang dibandrol juga sangat terjangkau. Tergantung pesanan pembeli, bagaimana timbangan ikannya saja.

Selain bahan bakunya merupakan ikan segar, Kedai Belum Lauk juga punya sajian sambalnya yang bervariasi. Pembeli bisa meminta jenis sambal matah, dabu-dabu, bajak, dan sambal goang. Jangan ragu juga untuk minta sayuran segar, berupa ketimun, wortel, tomat, dan daun selada.

"Banyak pelanggan yang bilang, sajian sambal di sini bikin lahap makan. Cocok jadi teman makan ikan bakar atau ikan goreng. Paling banyak sih, minta dibuatkan sambal matah. Tapi ada juga pembeli yang fanatik sama sambal dabu-dabu dan sambal bajak," ungkap Ibu Neni.

Menurut Ibu Neni, pemberlakukan social distancing dan physcial distancing, sedikit banyak mempengaruhi usahanya. Walau masih ada pembeli yang datang atau pesan lewat online, namun jumlahnya mengalami penurunan.

"Saya berharap masalah virus corona segera berakhir. Soalnya, bagi kami masalah ini menyangkut kelangsungan hidup. Kalau terus-terusan sepi juga, bagaimana kami mendapat untung. Untuk balik modal saja makin susah," kata Bapak Ipan yang diiyakan Ibu Neni.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun