Namun saat peserta menikmati perjalanan dengan riang gembira, kadang instruktur berbuat usil. Entah disengaja atau tidak, selalu saja ada peserta arung jeram yang jatuh ke sungai dan wajah instruktur terlihat tersenyum-senyum. Kami pun curiga, jangan-jangan ini ulah instruktur.
Posisi perahu karet pun kadang jadi berputar 180 derajat. Yang awalnya instruktur berada di belakang, tiba-tiba perahu berputar 180 derajat seolah-olah berjalan mundur dan posisi instruktus jadi di depan. Walau begitu kami menikmatinya, sebagai pengalaman yang luar biasa.
Puncak keisengan instruktur terjadi di akhir perjalanan. Pada titik finis di Kampung Jange, perahu karet yang kami tumpangi betul-betul dijungkirbalikan. Keruan saja semua peserta tercebur ke sungai. Namun yang membuat kami lega, di lokasi kami tercebur ternyata sungainya sangat dangkal dan alirannya sangat tenang. Wuih...akhirnya basah semua.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H