Namun ternyata, bukan saya saja mengalami hal tersebut. Tradisi "kalau bisa lama mengapa harus cepat-cepat" ternyata sudah mendarah daging di sebagian warga Indonesia. Buktinya, para tetangga juga banyak yang belum mengisi sensus penduduk secara online. Setelah saya memberi kabar, mereka langsung saja membuka laman BPS. Mencari-cari aplikasi di sensus.bps.go.id.
Ada juga tetangga yang menitip cara mengisi sensus penduduk secara online. Mereka mengaku gaptek (gagap teknologi), jadi agak bingung kalau mengisi sensus penduduk lewat online. Di samping alasan lainnya, tidak memiliki laptop atau tidak punya jaringan internet.
Oh my god. Sosialisasi sensus penduduk secara online ternyata belum sampai ke semua masyarakat. Bahkan, banyak warga yang tidak peduli dengan hal itu. Mereka mengabaikan program pemerintah. Mereka santuy saja, kalaupun sampai tidak mengisi form sensus penduduk secara online.
Waduh bagaimana, kalau sudah begini, apakah data kependudukan Indonesia bisa valid?(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H