"Ada pelanggan namanya Galih. Dia kalau beli tidak dibawa ke rumah. Maunya minta makan di sini. Terus kalau beli, langsung dua porsi. Bilangnya enak, jadi maunya nambah terus," tutur Ibu Lilis menceritakan seorang pelanggannya.
Sebelum larangan berjualan disebarkan, tiap hari Ibu Lilis membuat nasi kuning dengan takaran 2kg. Namun setelah libur seminggu dan memulai lagi berjualan, Ibu Lilis tidak berani membuat nasi kuning dalam jumlah banyak. Dia khawatir pembelinya masih sepi, takut terkena virus corona.
"Sekarang mah, cuma membuat satu kilogram dulu. Mau tahu respons pembeli bagaimana. Keadaannya masih belum normal. Nanti kalau sudah biasa lagi, porsi jualan nasi kuningnya kembali ke semula," pungkasnya.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H