Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

The Great Asia Afrika, Jurang yang Disulap Jadi Objek Wisata

31 Maret 2020   04:02 Diperbarui: 31 Maret 2020   04:12 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembang merupakan surganya destinasi wisata di wilayah utara Bandung. Berbagai jenis objek wisata, baik yang lama maupun yang baru selalu dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar kota.

Objek wisata di sana, masing-masing punya tema. Ada yang menyuguhkan keindahan taman bunga. Ada yang menyerupai kebun binatang mini. Ada yang berupa pasar terapung. Ada juga yang wisata alam.

Sedangkan objek wisata yang baru dibuka dan mengundang rasa penasaran wisatawan, yakni The Great Asia Afrika. Saking banyaknya wisatawan yang ingin tahu lokasi wisata itu, pada musim liburan beberapa waktu yang lalu, parkir kendaraan membeludak sepanjang Jalan Raya Lembang.

Dari arah Bandung, 2 kilometer sebelum lokasi The Great Asia Afrika, warga setempat sudah menawarkan jasa parkir. Semula banyak pengemudi kendaraan wisatawan banyak yang mengabaikan tawaran itu. Tapi mendekati lokasi yang dituju, mereka baru paham tempat parkir sudah penuh dengan mobil.

Anjungan India.
Anjungan India.


Jangankan parkir di lokasi yang disediakan pengelola The Great Asia Afrika, untuk trotoar, lahan rumah warga, sampai SPBU habis dipenuhi kendaraan. Demikian juga setelah melewati lokasi The Asia Afrika arah naik ke Lembang kota, sisi kanan dan kiri jalan habis dengan parkir kendaraan. Alhasil wisataan banyak yang jalan kaki cukup jauh dari parkir mobil hingga ke lokasi The Great Asia Afrika.

Pengelola The Great Asia Afrika cukup kreatif dengan menyulap lahan yang semula jurang tidak jauh dari Jalan Raya Lembang menjadi spot-spot yang menarik. Sesuai dengan temanya, The Great Asia Afrika menghadirkan sejumlah anjungan bercirikan negara-negara yang berasal dari Asia dan Afrika.

Anjungan yang dibangun pun tidak melulu mengambarkan bangunan atau penampakan tradisi negara yang dimaksud. Tapi di setiap anjungan, dijual juga kuliner khas masing-masing negara. Atau ada juga penyewaan busana tradisional. Pengunjung bisa melihat cara pembuatan kuliner tradisional kemdian memesan hasilnya.

Sedangkan untuk penyewaan busana, bisa dicoba dulu sesuai ukuran pengunjung dan diberi waktu 15 menit untuk difoto sebagai kenang-kenangan. Banyak spot menarik untuk selfi atau foto ramai-ramai, dengan latar belakang anjungan negara yang dituju.

Pengunjung melewati jalan yang terus menurun.
Pengunjung melewati jalan yang terus menurun.

Setelah membayar tiket Rp 50.000,00 pengunjung sudah mendapat bonus minuman yang jenisnya bisa memilih minuman ringan atau minuman tradisional. Karena lokasinya bekas jurang, maka perjalanan untuk melintasi sejumlah sejumlah anjungan negara, medannya terus menurun.

Untuk yang tidak mau lelah, disediakan lift namun sarana ini tidak langsung mengantar ke area bawah. Lift cuma berhenti di setengah perjalanan. Selain itu, karena kapasitasnya terbatas, maka penggunanya harus menunggu giliran yang cukup lama.

Pengunjung yang memilih perjalanan dengan jalan kaki, sebenarnya tidak perlu khawatir. Pengelola sudah membangun, trek jalan yang terbuat dari rangka besi hingga mengantar pengunjung ke area bawah.

Anjungan Korea yang tidak jauh dari pintu masuk dan masih di area atas, merupakan anjungan yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Ini mungkin pengaruh budaya Korea yang sudah merasuk warga Indonesia, maka pembelian kuliner dan penyewaan busana Korea cukup laris.

Di anjunga Korea, pengunjung beli menikmati kuliner khas bernama toppokki. Biasanya anak muda yang senang drama korea atau musik K-pop hafal betul dengan jenis makanan itu.

Anjungan India terlihat dari ketinggian.
Anjungan India terlihat dari ketinggian.

Semakin turun ke bawah, pengunjung akan melintas sejumlah anjungan negara Asia, mulai India, Jepang, Cina. Sediakan saja uang yang cukup banyak. Karena pengunjung tak terasa, setiap mampir ke anjungan suatu negara penasaran menjajal kuliner khasnya. Coba-coba baju tradisonalnya.

Di anjungan India, wisatawan bisa membeli roti canai. Mau coba-coba baju sari juga ada. Mau coba baju kimono atau bergaya sebagai seorang samurai lengkap menggunakan katana, boleh mampir di anjungan Jepang.

Oh ya, kalau pengunjung lagi beruntung, bisa menyaksikan pentas-pentas seni di suatu anjungan. Kegiatan tersebut cukup menarik dan menyedot pengunjung untuk datang.

Setelah melintasi anjungan Jepang dan Cina yang ada di area bawah, maka perjalanan pengunjung akan melingkar untuk menemukan sejumlah anjungan negara Afrika. Tidak jauh beda dengan negara-negara di Asia, anjungan negara Afrika menampilkan ciri khas alam yang lebih liar.

Jadi siapkan saja fisik yang kuat untuk bisa mengunjungi semua anjungan Asia dan Afrika. Perjalanan sangat menguras tenaga dan tentunya menguras isi dompet Anda.(Anwa Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun