Setelah membayar tiket Rp 50.000,00 pengunjung sudah mendapat bonus minuman yang jenisnya bisa memilih minuman ringan atau minuman tradisional. Karena lokasinya bekas jurang, maka perjalanan untuk melintasi sejumlah sejumlah anjungan negara, medannya terus menurun.
Untuk yang tidak mau lelah, disediakan lift namun sarana ini tidak langsung mengantar ke area bawah. Lift cuma berhenti di setengah perjalanan. Selain itu, karena kapasitasnya terbatas, maka penggunanya harus menunggu giliran yang cukup lama.
Pengunjung yang memilih perjalanan dengan jalan kaki, sebenarnya tidak perlu khawatir. Pengelola sudah membangun, trek jalan yang terbuat dari rangka besi hingga mengantar pengunjung ke area bawah.
Anjungan Korea yang tidak jauh dari pintu masuk dan masih di area atas, merupakan anjungan yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Ini mungkin pengaruh budaya Korea yang sudah merasuk warga Indonesia, maka pembelian kuliner dan penyewaan busana Korea cukup laris.
Di anjunga Korea, pengunjung beli menikmati kuliner khas bernama toppokki. Biasanya anak muda yang senang drama korea atau musik K-pop hafal betul dengan jenis makanan itu.
Semakin turun ke bawah, pengunjung akan melintas sejumlah anjungan negara Asia, mulai India, Jepang, Cina. Sediakan saja uang yang cukup banyak. Karena pengunjung tak terasa, setiap mampir ke anjungan suatu negara penasaran menjajal kuliner khasnya. Coba-coba baju tradisonalnya.
Di anjungan India, wisatawan bisa membeli roti canai. Mau coba-coba baju sari juga ada. Mau coba baju kimono atau bergaya sebagai seorang samurai lengkap menggunakan katana, boleh mampir di anjungan Jepang.
Oh ya, kalau pengunjung lagi beruntung, bisa menyaksikan pentas-pentas seni di suatu anjungan. Kegiatan tersebut cukup menarik dan menyedot pengunjung untuk datang.
Setelah melintasi anjungan Jepang dan Cina yang ada di area bawah, maka perjalanan pengunjung akan melingkar untuk menemukan sejumlah anjungan negara Afrika. Tidak jauh beda dengan negara-negara di Asia, anjungan negara Afrika menampilkan ciri khas alam yang lebih liar.
Jadi siapkan saja fisik yang kuat untuk bisa mengunjungi semua anjungan Asia dan Afrika. Perjalanan sangat menguras tenaga dan tentunya menguras isi dompet Anda.(Anwa Effendi)***