Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ditinggal Sopir di Hutan Soeharto, Sungguh Mencekam

29 Maret 2020   12:04 Diperbarui: 29 Maret 2020   12:11 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal-kapal besar melintas di Sungai Mahakam--dokpri

"Iya," jawab saya pendek dan terkantuk lagi.

Mampir ke Masjid Islamic Center Samarinda untuk shalat--dokpri
Mampir ke Masjid Islamic Center Samarinda untuk shalat--dokpri
Cuma berikutnya saya menghadapi pengalaman yang agak menyeramkan. Dalam rasa kantuk saya merasakan mobil menepi dan berhenti. Belum sempat saya buka mata, Bang Aris sudah keluar dan menutup mobil. Dia lantas menghilang dalam rerimbunan pohon.

Agak lama Bang Aris tidak nongol-nongol. Semula saya berpikir dia buang air kecil. Cuma setelah lama tidak kembali, saya mulai waswas. Mana saya tidak hafal kawasan itu. Saya berpikir keras, jangan-jangan ada niat jahat. Kalaupun mengincar kamera dan laptop saya, ya sudah ambil saja. Asal jangan lebih dari itu.

Ketika pikiran cemas saya mengalir semakin deras, Bang Aris nongol dari balik semak sambil memanggul setundun pisang. Dia lantas menyapa saya, "Sudah bangun, bang."

"Kita istirahat sebentar di sini. Makan pisang dulu. Kebetulan kalau beli pisang di sini harganya murah. Beli langsung ke petaninya," kata Bang Aris.

Plong sudah perasaan saya. Ternyata Bang Aris tidak seburuk yang saya bayangkan. Dia cuma mau istirahat dan menawarkan pisang kepada saya.

Saya cuma bilang ke Bang Aris, sesegera mungkin berangkat, melanjutkan perjalanan ke Samarinda, saya penasaran ingin melihat Sungai Mahakam. Bang Aris lantas mengiyakan.

Masjid Islamic Center Samarinda--dokpri
Masjid Islamic Center Samarinda--dokpri
SEtelah masuk Samarinda, di beberapa titik perjalanan terlihat perairan Sungai Mahakam. Puncaknya ketika hendak menyeberang Sungai Mahakam lewat Jembatan Mahkota. Agak aneh juga pikir saya, Sungai Mahakam yang begitu besarnya, ternyata jembatan tidak begitu luas. Hanya cukup untuk dua kendaran dari arah berlawanan.

Bang Aris memberitahu, biasanya taman-teman di sepanjang Sungai Mahakam ramainya kalau malam hari. Banyak muda mudi yang nongkrong. Tempat nongkrong itu biasa akrab disebut Tepian.

Sebelum mengambil foto kenang-kenangan di Tepian, saya menyempatkan diri mampir di Masjid Islamic Center Samarinda. Bangunannya sangat megah. Sangat mencolok di antara bangunan lainnya di kawasan itu.

Masjid Islamic Center Samarinda merupakan masjid terbesar di Kalimantan, luasnya mencapai  43.500 meter persegi. Yang mencolok dari bangunan itu, menara dan kubahnya dibangun dalam ukuran besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun