Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kupat Tahu Ini Enak karena Ada Rasa Petisnya

26 Maret 2020   09:02 Diperbarui: 26 Maret 2020   09:11 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kupat tahu petis mengundang selera.|dokpri

Walau beberapa pedagang memilih tidak berjualan, Mang Enceng terpaksa melanjutkan usahanya karena dia butuh uang untuk kehidupan sehari-harinya. Kalau tidak berjualan artinya tidak dapat uang. Sedangkan kebutuhannya harus terpenuhi.

"Saya tidak punya usaha lain. Kebisaan saya juga cuma jualan kupat tahu petis. Saya memang tahu, sekarang lagi musim virus corona. Tapi saya jamin dagangan saya ini bersih. Saya juga selalu berusaha steril, seperti menggunakan sarung tangan plastik," ucap Mang Enceng.

Usaha Mang Enceng untuk mendapatkan penghasilan yang cukup dengan memaksa berjualan, ternyata jauh dari harapan. Waktu kondisi normal Mang Enceng bisa melayani sampai 100 porsi. Sekarang sampai 50 porsi saja lumayan. Kadang-kadang di bawah 50 porsi.

Pembeli Mang Enceng makin sedikit, karena banyak warga yang tinggal di rumah. Sedikit saja yang datang. Padahal, sebelum ini pagi-pagi banyak yang mendatangi gerobak Mang Enceng untuk mencari sarapan.

Kupat tahu petis mengundang selera.|dokpri
Kupat tahu petis mengundang selera.|dokpri

"Saya juga agak malas sebenarnya. Waktu normal, saya sudah mangkal setelah melakukan shalat Shubuh. Sekarang saya baru mangkal setelah pukul 06.30. Sudah begitu banyak menunggu pembelinya. Pokoknya banyak diamnya," ungkap Mang Enceng.

Masalah Mang Enceng tidak berhenti di situ. Ada hal lain yang membuat Mang Enceng sedikit pusing. Saat belanja bahan baku kupat tahu petis, ada beberapa item yang harganya sekarang naik.

Mang Enceng menyebutkan, harga bawang putih mengalami kenaikan Rp 4.000,00/kg. Gula merah naik Rp 1.000,00. Kacang kedalai ikut melonjak Rp 2.000,00/kg.

"Yang tidak naik cuma garam. Soalnya tahu yang menjadi bahan baku utama makanan kupat tahu petis, ikut naik walau cuma Rp 100,00/biji. Sekarang barang-barang serba naik. Beruntung kalau barangnya ada, kadang harus rebutan. Untung saya punya langganan, jadi kalau tahu ada yang ngedrop," tambah Mang Enceng.

Mang Enceng berharap, kondisi terkait penyebaran virus corona segera teratasi. Kehidupan masyarakat normal kembali. Itu penting untuk kelangsungan hidup dirinya. Untuk makan sehari-hari saja susah, kini ditambah usaha terancam. Begitulah nasib masyarakat kecil.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun