Tidak hanya pekerja yang menghadapi masalah harus tinggal di rumah. Anak sekolah yang yang harus belajar di rumah pun ada yang mengalami kesulitan. Utamanya anak sekolah dari keluarga tak mampu.
Ibu Rohmani malah mengeluhkan selama di rumah jadi tambah capek. Waktunya lebih banyak untuk beberes rumah. Ada saja ruangan yang harus dirapikan. Pas banyak di rumah, jadi tahu ada sejumlah barang yang harus diafkir.
Anak sekolah dari kalangan bawah tidak semuanya memiliki handphone (HP). Sementara tugas-tugas dari guru disampaikan lewat telefon seluler. Belum lagi tugas membuat video tentang virus corona, pastinya butuh kamera HP.
"Pasrah saja. Tinggal tunggu nanti pas masuk sekolah. Sekarang sih tidak tahu apa yang harus diperbuat. Kalaupun ada info dari teman percuma saja, soalnya saya tidak punya handphone," ujar Faisal, siswa kelas XI di SMA pinggiran Kota Bandung.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H