Rumah makan di sana rata-rata menyediakan menu sea food. Pilihan macam-macam ada yang digoreng, dibakar, bumbu saus hingga yang dihidangkan dalam bentuk kuah. Aneka ikan tersedia, bahkan cumi-cumi dan udang juga ada. Untuk sayuran, tersedia kangkung ditumis.
Sebenarnya ada potensi lain di Belitung yang belum dieksplore untuk sektor wisata. Kalau selama ini Belitung dikenal dengan pantai-pantainya yang indah, tidak ada salahnya para turis mencoba untuk mengunjungi sejumlah danau yang ada di sana.
Pemerintah setempat sudah mencanangkan Belitung sebagai daerah wisata "Seribu Danau". Hal itu sangat beralasan, mengingat, di Belitung tersebar banyak danau.
Danau-danau tersebut sudah terlihat saat turis yang menggunakan pesawat terbang hendak mendarat di Tanjung Pandan. Mungkin turis yang baru pertama kali berkunjung ke Belitung akan bertanya-tanya, dari ketinggian terlihat banyak lingkaran (lubang) yang berwarna kebiruan.
Pemandangan itu merupakan gambaran yang disebut warga setempat sebagai Danau Kaolin. Danau Kaolin tersebar di beberapa wilayah Belitung. Kemunculan danau buatan itu, tidak terlepas dari sejarah Belitung yang merupakan wilayah penambangan.
Proyek penambangan yang berlangsung sejak zaman penjajahan, banyak meninggalkan lubang-lubang yang akhirnya menjadi danau. Sampai sekarang masih ada penambangan yang berlangsung, tapi masyarakat tidak bisa sembarang menambang.
Beberapa Danau Kaolin yang indah bisa dilihat di daerah Pewaras, Tanjungpandan, Belitung. Beberapa pemandu wisata, biasanya menggiring para turis untuk melihat Danau Kaolin di daerah Pewaras.
Kunjungan turis ke Danau Kaolin lebih baik dilakukan pagi hingga siang hari. Pada saat itu, kekontrasan Danau Kaolin akan terlihat, dimana air danau akan kebiruan yang dikelilingi struktur kaolin yang berwarna putih.
Semula penambangan di Belitung untuk mencari timah. Sekarang penambangan bergeser untuk mengeruk kaolin. Unsur kaolin biasanya digunakan untuk pembuatan keramik, kaca, hingga kosmetik.