Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merasa Nikmat Bisa Mencapai Gua Hira

21 Maret 2020   05:14 Diperbarui: 21 Maret 2020   05:23 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jemaah umroh yang berjiarah ke Gua Hira mencapai puncak Jabal Nur. (dok. pribadi)

Masjidil Haram. (dok. pribadi)
Masjidil Haram. (dok. pribadi)

Di lokasi itulah para pejiarah bisa memandang keindahkan Kota Mekah. Kabah dan Masjidil Haram terlihat megah dengan pendaran lampu. Terlihat juga Menara Abdulaziz yang terpasang jam besar.

Pemandangan gedung pencakar langit tertinggi kedua di dunia itu sangat mencolok dibandingkan bangunan lainnya. Sembari istirahat, sejumlah pejiarah melakukan salat tahajud di puncak Jabal Nur. Rombongan saya pun menunggu waktu Subuh untuk salat berjamaah.

Dimanakah letak Gua Hira? Untuk mencapai gua yang menjadi tempat bertafakkur Nabi Muhammad SAW, para pejiarah kembali harus menuruni tebing di balik punggung Jabal Nur. Lokasinya sangat curam dan mirip dengan jurang. Walau begitu pejiarah tidak perlu khawatir karena sudah dipasang sejumlah pengaman.

Setelah menuruni lereng yang curam, pejiarah harus melewati celah sempit di antara batu yang besar. Bagi pejiarah yang berbadan besar, celah itu agak sulit dilalui.

Dari celah itu, pejiarah belok ke kiri maka akan menemukan Gua Hira. Tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, Gua Hira ternyata cukup kecil dan hanya bisa menampung tiga pejiarah yang ingin memasukinya. Tingginya kira-kira dua meter. Gua tersebut cukup gelap dan tidak tersinari cahaya matahari sejak terbit hingga tenggelam.

Dari dinding gua sebelah kanan, ada semacam celah yang menghubungkan gua ini dengan udara bebas di luar. Angin yang berhembus terasa sangat kencang dan sejuk. Berada dalam gua tersebut sangat nyaman. Pantas Nabi Muhammad SAW begitu khusu bertafakur. Subhanallah.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun