Kompleks Gua Sunyaragi selain dilengkapi panggung budaya, kini menambah fasilitas lainnya beruapa wahana flying fox dan sepeda gantung. Wahana ini jadi favorit wisatawan untuk berfoto ria.
Secara harfiah, Gua Sunyaragi memiliki arti tempat menyepi/berserah/mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa. Sunyaragi terbagi dua kata, yakni Sunya dan Ragi. Sunya (Sunyi) yang bisa diartikan usaha mendekatkan diri dan Ragi (Raga) yang berarti tubuh. Jadi Gua Sunyaragi dulu dijadikan tempat Raja (Kasepuhan) untuk bersemedi/menyepi/mendekatkan diri kepada Sang Pecipta.
Di kompleks Gua Sunyaragi, ada beberapa gua. Namun tidak keseluruhan berbentuk lorong dan gelap. Ada juga yang cuma berbentuk ruangan, yang dulunya berfungsi tempat melakukan aktivitas atau menyimpan barang.
Urut-urutannya ada Gua Pengawal. Difungsikan sebagai tempat prajurit yang turut raja saat bersemedi. Sementara Gua Pande Kemasan dijadikan tempat menyimpan alat-alat perang dan perabotan keraton. Berbeda dengan Gua Pengawal, Gua Simanyang murni berfungsi sebagai pos penjagaan
Kegiatan istirahat juga difasilitasi di kompleks Gua Sunyaragi, tepatnya di Gua Langse. Tempat ini dulunya sebagai lokasi beristirahat petinggi keraton. Ada juga Gua Arga Jumut yang difungsikan sebagai tempat perjamuan tamu-tamu raja.
Selanjutnya yang wajib dikunjungi wisatawan, yakni Gua Padang Ati. Sesuai namanya, tempat ini bisa menerangkan hati. Saat suasana hati terang/bersih merupakan waktu yang tempat untuk melakukan permohonan/keinginan hati.
Agak ke belakang ada juga disebut Gua Pawon. Bisa diartikan sebagai ruang dapur (pawon). Ruangan tersebut berfungsi untuk menyimpan makanan yang sudah dimasak. Ruangannya agak dingin dan menjamin makanan yang disimpat di situ jadi awet.
Sementara Gua Lawa (Kelelawar) lokasinya berbeda. Pengunjung jarang yang mau masuk gua tersebut dan pemandu pun tidak memberi rekomendasi. Gua tersebut memang tempat bersarangnya kelelawar.