Pengelola sebenarnya sudah memasang rambu-rambu. Mulai dari mengingatkan wisatawan untuk tidak loncat-loncat atau menggoyang-goyangkan jembatan, hingga pengaturan jumlah yang diperbolehkan melintas.
Petugas juga membekali tali pengaman kepada setiap wisatawan yang melintasi jembatan itu. Sedangkan jumlah wisatawan yang harus berada di atas jembatan gantung maksimal 40 orang.
Wisatawan dari arah pintu masuk, seusai melintasi jembatan gantung, akan diarahkan menuju lokasi Curug Sawer. Perjalanan ke Curug Sawer tetap harus hati-hati. Medan yang akan dilalui berupa jalan setapak.
Ada jalan yang menanjak, ada juga turunan. Siapkan saja fisik yang prima. Sebelum sampai ke Curug Sawer, pengelola objek wisata tersebut menyediakan tempat beristirahat bagi pengunjung.
Namun, pengunjung yang tidak membawa perbekalan bisa nongkrong-nongkrong dulu di area kuliner. Di sana banyak pedagang menawarkan aneka makanan dan minuman. Sebagian besar merupakan kuliner tradisional.
Harga makanan dan minuman yang dibandrol pedagang pun relatif murah. Ini memang berbeda dengan tempat wisata lainnya, para pedagang yang sering membuat kaget pembeli dengan mematok harga yang tidak wajar.
Usai istirahat, pengunjung bisa langsung menikmati Curug Sawer yang berjarak kurang lebih 100 meter dari tempat kuliner. Curug itu menjadi tempat favorit wisatawan untuk berselfie ria.