Sistem Filsafat Islam dalam Pendidikan
Perkembangan filsafat dalam dunia Islam tampak nyata setelah umat Islam-bangsa Arab pada masa itu-berkomunikasi dengan duia sekitar. Perkembangan filsafat tersebut dipercepat olehkaum muslimin dengan adanya usaha-usaha penerjemahan berbagai macam buku ilmu pengetahuan, terutama filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab.
Di antara ciri khusus filsafat dalam Islam adalah penggunaan Alquran sebagai landasan berpikir dan pembimbing bagi kegiatan berfilsafat. Dalam Alquran tersebar ayat-ayat yang memerintahkan, mendorong, serta membimbing umat Islam bertafakkur, bertafakkuh, menggunakan ra'ayu, mengadakan penyelidikan, penelitian, dan sebagainya.
Secara konkret dan praktis, kegiatan filsafat dalam dunia Islam bermula dan tampak dalam sistem pengambilan kebijakan dengan jalan ijtihad. Ijtihad adalah usaha untuk mendapatkan kebenaran dan kebijaksanaan dengan menggunaka segenap daya akala pikiran serta potensi-potensi manusiawi lainnya. Sistem ijtihad inilah yang menjadi dasar-dasar epistemologi dalam filsafat Islam, yang kemudian dalam perkembangannya menimbulkan berbagai macam aliran pemikiran filsafati dalam dunia Islam (Arifin, 2008: 110).
Sistem Filsafati dalam Tasawuf
Pada umumnya ajaran Tasawuf berdasarkan pada pandangan filsafat bahwa alam merupakan pancaran Tuhan. Puncak pancaran tersebut adalah manusia (filsafat emanasi). Dalam istilah tasawuf, proses pemancaran Tuhan terahadap alam disebut proses tajalli. Manusia merupakan puncak tajalli. Dalam ajaran tasawuf, manusia diajarkan tiga tingkat untuk mengenal puncak taraqqi, yakni tharikat (jalan yang harus ditempuh seorang sufi), hakikat (tidak terikat dengan keduniaan), ma'rifat (tahu dan melihat Allah dalam segalam hal) (Arifin, 2008: 115).
Sistem Falsafati pada Fuqaha
Para fuqaha, dalam usahanya untuk mengenal dan memahmi hakikat syariat Islam dan menetapkan hukum-hukum syariat secara terperinci, telah merumuskan suatu sistem berpikir yang khas. Hal ini sebagaimana tampak dalam usuh fiqh, yakni penjabaran dari sistem ijtihad yang telah ada dalam sunnah nabi dan dipraktekkan secara nyata oleh para sahabat.
Sistem Falsafati dalam Ilmu Pengetahuan
Sistem ilmu pengetahuan dalam Islam tidak terlepas dari masa jayanya terhadap pengaruh filsafat Yunani dan pemikiran-pemikiran tentang alam. Sebagaimana diketahui, filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan, telah berkembang dan bercabang menurut objeknya masing-masing.
Henry Margenan dan David Bergamini dalam "The Scientist" sebagaimana dikutip Arifin (2008: 118-119) menyebutkan beberapa cabang ilmu pengetahuan.