Mohon tunggu...
Muchammad SabiqFauzan
Muchammad SabiqFauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa dengan hobi akan hal hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kematian dalam Pengharapan

21 April 2024   20:00 Diperbarui: 21 April 2024   20:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kematian dalam Pengharapan


Kini, aku telah menghabiskan segalanya

batang demi batang tembakau telah kuhabiskan,

saat ini, aku sedang kehilangan pijar cahayaku

aku berada di dalam lumbung kematian yang amat dalam,

aku telah terbakar habis oleh cahayaku sendiri,

Oh Tuhan, Engkau Maha Baik dengan segala Kebaikan-Mu,

Siramlah aku,

agar aku pulih dari luka bakar yang kuciptakan sendiri,

Aku bagaikan seeokor harimau yang telah terbiasa di dalam sangkar,

Tiap detiknya, aku selalu berharap sang tuan datang membawakanku daging segar,

tetapi, tak ada daya dan upaya yang kumiliki,

sang tuan sedang sedih nan kecewa.

Aku tak bisa berbuat apa-apa,

Aku hanya bisa meringis dan mengaum,

kemudian aku hanya bisa berharap,

agar sang tuan segera kembali tersenyum dan membawakanku daging segar seperti biasanya,

Ini adalah pilihanku,

mati atau hidup nantinya,

aku bersyukur telah menghabiskan harapanku di dalam sangkarku selama ini,

aku telah tiada, aku hilang dalam pengharapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun