Mohon tunggu...
pejuangmedia
pejuangmedia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi menulis susuatu hal yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Dampak Perkembangan Fashion di Kalangan Remaja

27 Februari 2023   20:26 Diperbarui: 27 Februari 2023   20:38 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seiring berkembangnya jaman, tentu akan selalu memicu adanya tren-tren baru yang dianggap eksis. Perkembangan ini bisa muncul dari seagala macam ide, dari teknologi hinga cara berpenampilan. Fashion merupakan salah satu aspek yang berkembang sangat dominan terkhusus pada kalangan remaja, sesuai makna fashion itu sendiri yaitu bersifat unik dan tampil beda, hal tersebut memberikan sebuah sikap positif yang menjadikan mereka kreatif dan berani menampilkan jati diri sesuai dengan passion mereka.

Globalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Masuknya globalisasi, maka masuk pula nilai-nilai baru yang memiliki dampak positif maupun negatif.Namun tidak seluruh masyarakat dapat menyikapi dampak negatif dari globalisasi dengan baik. Terlebih pada cara berpenampilan para remaja yang mengsampingkan moral dan tata krama berpakaian.

Adanya pergeseran orientasi kegiatan minat serta opini ke arah yang lebih mengutamakan penampilan fisik, hedonis, maupun kemewahan dengan harapan timbulnya kesan modern dan prestisius (Budiman, 2002). Bila dilihat dengan seksama, remaja saat ini tidak ingin di cap sebagai orang yang ketinggalan zaman yang mengakibatkan pemborosan waktu maupun materi agar mendapat mengikuti suatu trend pada masanya.

 Remaja yang masih berada pada proses mencari jati diri, bila dibiarkan melakukan gaya hidup yang boros dapat melahirkan remaja yang berorientasi kepada materi dan gaya hidup hedonis yang nantinya akan berdampak ke lingkungan sosial remaja itu sendiri (Sumartono, 2002).

Moral diartikan sebagai nilai dan norma yang yang menjadi pegangan individu atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku (Bertens, 2004). Moral dijadikan pedoman remaja menuju kepribadian yang matang karena moral dapat mengendalikan perilaku remaja. 

 Era digitalisasi merupakan era yang sangat emas untuk mengekspresikan diri dengan sangat mudah, tapi dibalik itu semua dapat menjadi permasalahan yang sangat serius yang berdampak pada degradasi moralitas bangsa yang akan melunturkan kultur budaya lokal di Indonesia, cara berpenampilan yang sangat tidak moralis seperti berpakaian minim, dan tren pakaian pria yang bernuansa feminim merupakan salah satu akibat dari masuknya budaya kebarat -- baratan yang tidak sesuai dengan nilai berpakain masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa dampak fashion dikalangan remaja :

 

A. Dampak Fashion Bagi Remaja 

    Fashion adalah gaya dan kebiasaan yang lazim pada waktu tertentu. Dalam penggunaan yang paling umum pun, fashion menggambarkan gaya pakaian yang populer. Banyak busana yang populer di banyak kebudayaan pada suatu waktu tertentu. Bagi sebagian sejarawan budaya, sejarah fashion adalah juga sejarah sebuah budaya dimana lika-liku sejarah fashion berawal dari pakaian Barat.

    Masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan individu dimana mereka harus menetapkan identitas dirinya atau sebuah masa mencari jati diri. Pada masa ini para remaja memiliki kesempatan yang sebesar-besarnya untuk mengalami hal-hal yang baru serta menemukan sumber-sumber baru dari kekuatankekuatan, bakat-bakat serta kemampuan yang ada didalam dirinya. 

   Fashion adalah salah satu hal terpenting untuk mendukung presentasi remaja, dalam hal pakain, remaja laki -- laki dan perempuan memiliki minat yang

sama, karena remaja menitik beratkan pakaian/fashion kepada status sosial, dalam hal ini juga dapat disimpulkan bahwa remaja cenderung mengkonsumsi fashion berdasarkan perasaan dan emosi agar diterima disetiap kelompoknya masing masing dengan mempresentasikan diri melalui pakaian mereka.

Hal -- hal tersebut yang akan menjadi masalah yang sangat serius bagi sikap remaja ke depannya seperti masifnya hal konsumerisme bagi kalangan masyarakat menengah, tidak adanya rasa produktif bagi masyarakat, bahkan melakukan segala cara agar nafsu untuk mendapatkan barang yang diinginkan, maka ini akan menimbulkan kriminalitas yang tinggi bila tidak ada diawasi oleh pihak berwajib mau pun keluarga.

B. Dampak dari Fashion Budaya Barat yang Dominan bagi Remaja

Masuknya budaya asing di Indonesia secara bebas tanpa adanya filterisasi, membuat masyarakat begitu mudahnya menerima semua hal-hal dari luar baik itu hal yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Terutama dikalangan remaja, para remaja belum bisa memilah mana yang sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia dan mana yang tidak. 

Kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan normanorma yang berlaku di Indonesia. Budaya kebarat-baratan yang sudah kental di Indonesia menjadikan remaja buta terhadap aturan atau norma yang berlaku di

Indonesia.

   Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu, para remaja yang berada di Indonesia terkhusus daerah kota metropolitan seperti Jakarta,bandung dan Yogyakarta ini terlihat sudah begitu terpengaruh oleh dampak negatif dari budaya asing seperti cara berpakaian, perilaku menyimpang, kekerasan antar sesama dan lain lain. Gaya hidup yang buruk seperti ini akan memberi contoh buruk pula untuk generasi-generasi penerus yang akan datang, dan akan terus bertambah buruk jika tidak ada kesadaran diri atau upaya untuk meminimalisir dampak negatif yang terjadi.

C. Lunturnya Nilai Kebudayaan Indonesia Akibat dari Perkembangan Fashion Negara Asing 

             Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi.

 Pada kondisi saat ini kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Dilihat dari perkembangan zaman di era globalisasi sekarang amatlah pesat karena penemuan-penemuan baru di segala bidang. Penemuan-penemuan baru di dunia dalam berbagai bidang yang di dominasikan oleh negara-negara barat, membuat kita takjub sehingga kita hanya dapat menggelengkan kepala serta dapat menikmati dan memakainya sebagai bangsa Indonesia. Selain penemuan-penemuan baru tersebut yang telah membudaya ada juga fenomena lain di era globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di kalangan remaja, di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan barat.

Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Dan kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh

 

budaya Asing yang masuk ke Negara kita. Akibat yang ditimbulkan akan banyak seperti Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.

  Selain dampak fashion asing yang timbul bagi remaja dan juga timbulnya degradasi budaya lokal membutukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berikut solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut :

Memperbarui Nilai Budaya Lokal dan Memberikan Ruang untuk Mengekpresikan Budaya Lokal Tersebut 

 Terbentuknya Negara Indonesia tidak lepas dari peran seluruh Masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang adat istiadat, budaya yang berbeda dan beraneka ragam yang bersatu dan berjuang sehingga dapat terwujudnya kemerdekaan Bangsa Indonesia saat itu dan kita dapat nikmati warisan tersebut sampai sekarang. Kedaulatan dan persatuan yang timbul dari Masyarakat Indonesia saat itu dalam mengusir penjajah menunjukan bahwa Negara Indonesia memiliki berbagai latar belakang Masyarakat Adat dan tradisi budaya yang berbeda-beda namun memiliki satu tujuan yang sama yaitu untuk mewujudkan kemerdekaan Bangsa Indonesia. 

 Sama seperti karakter manusia yang kerap berubah, kebudayaan juga memiliki sifat dinamis yang selalu mengalami perubahan walaupun secara sangat lambat. Dengan diberikannya ruang dalam siklus perubahan tersebut akan menjaga agar budaya lokal dapat bertahan dari generasi ke generasi.

             

Pemerintah Selaku Regulator yang Bertanggung Jawab atas 

Pengawasan dan Pencegahan atas Pengaruh Negatif Budaya Asing 

 Dalam hal ini Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan dengan menghidupkan kembali budaya Masyarakat Adat, memperbaharui tradisi budaya yang ada di dalam Masyarakat Adat, menjaga kelestarian kearifan lokal yang ada di dalam Masyarakat Adat, melindungi hak kebudayaan dan ekspresi budaya di dalam Masyarakat Adat serta mendukung terwujudnya pengakuan dan perlindungan Masyarakat Adat yang lebih aktif dan progresif kedepannya.

 Dalam Hal ini pemerintah dapat melakukan beberapa hal agar nilai budaya dan tradisi kebudayaan dapat terjaga dengan utuh seperti :

Memberikan fasilitas dan pelayanan yang sama 

 Masyarakat Adat berhak untuk mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang sama seperti Masyarakat Indonesia yang lain dari Pemerintah Indonesia baik bersifat materi maupun non materi dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi keberadaan Masyarakat Adat dan tradisi budaya Masyarakat Adat tersebut sehingga Masyarakat Adat dapat memiliki hak yang sama sebagai Masyarakat Indonesia. 

Mendorong dan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi  

Pemerintah Indonesia berupaya mendorong dan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi Masyarakat Adat sehingga terciptanya kesejahteraan yang merata di dalam Masyarakat Indonesia dengan cara membangun infra struktur dan sarana prasana di wilayah Masyarakat Adat yang aksesnya sulit di jangkau sehingga dapat di jangkau dan di akses dengan mudah. 

Meningkatkan pendidikan  

Pendidikan sangat di perlukan bagi seluruh Masyarakat di Indonesia termasuk Masyarakat Adat agar Masyarakat Adat tersebut dapat menjalankan kehidupan sosial dengan melahirkan gagasan atau ide yang dapat memajukan Masyarakat Adat tersebut dalam menjalani dan menghadapi kondisi kemajuan teknologi informasi saat ini. 

Menjaga dan melestarikan tradisi budaya 

Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan dalam menjaga dan melestarikan tradisi budaya khususnya di dalam Masyarakat Adat dengan cara menghidupkan kembali tradisi budaya dan memperbaharui tradisi budaya tersebut serta menjaga kelestarian kearifan lokal yang ada di dalam Masyarakat Adat sehingga dapat bertahan dan berjalan dengan baik.  

Memiliki komintmen bersama  

Guna terciptanya kesuksesan pembangunan di Indonesia khususnya membangun tradisi budaya yang sesuai dengan identitas/jati diri Bangsa Indonesia maka perlukan komitmen dan dukungan dari semua pihak baik Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Daerah setempat serta seluruh Masyarakat Masyarakat Indonesia termasuk

Masyarakat Adat tersebut.

       

 Perkembangan sebuah fashion merupakan sebuah salah satu faktor yang baik untuk kemajuan bangsa, dimana dengan membuka ruang yang baik untuk mengekspresikan sebuah fashion tersebut akan meningkatkan mental dan kepercayaan diri bagi remaja bangsa, di Indonesia sendiri produk lokal dari sebuah bisnis fashion belum dapat bersaing di kancah internasional, dengan kolaborasi yang ciamik dengan membuka ruang untuk mengekspresikan fashion bagi remaja dan juga para pembuat clothing lokal akan menjadikan para umkm meningkat dalam segi penjualannya yang mana hal tersebut menjadikan tatanan yang baik bagi perekonomian Indonesia dan memperbanyak lapangan pekerjaan yang terbuka.

 Peran yang baik dari pemerintah dalam memberikan ruang untuk menanggulangi permasalahan budaya lokal yang dianggap kuno dan tidak kekinian, berdampak pada nilai budaya yang akan tahan terhadap pengaruh budaya lain dan terjaga nilai yang terkadung dalam budaya lokal seperti nilai berbudi luhur, saling menghargai dan menghormati.

Daftar Pustaka

1 Nugroho, Alief Imam, and Nailul Fauziah. Hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif produk fashion bermerek. Diss. Undip, 2018.

 2. Budiman, 2002. Hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif produk fashion bermerek. Diss. Undip, 2018.

3.Sumartono, 2002.Hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif produk fashion bermerek. Diss. Undip, 2018.

 4. Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. (Yogyakarta: Jalasutra, 2004), 216. 6 3 Gary M. Ingersoll, Andolecsents, (Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1989), 76

 5. Alvionita Pravika, "Masuknya Budaya Asing di Indonesia", Blog Alvionita Pravika. http//:sukasukaa.blogspot.co.id/2014/03/makalahbudaya-di-Indonesia_6.html (1 Oktober 2014 Pukul 08.41).

 6. Sita, P. S. (2013). Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia Di Kalangan Remaja. Surabaya: ITS.

7. Islamiah, N. (2015). Dampak Negatif Budaya Asing pada Gaya Hidup Remaja Kota Makassar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Sandi Fikri Padillah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun