Mohon tunggu...
PENILIK PKBM KABUPATEN BOGOR
PENILIK PKBM KABUPATEN BOGOR Mohon Tunggu... Lainnya - PENILIK PKBM KABUPATEN BOGOR

Rudi, S.Pd., seorang penilik PKBM di wilayah Kabupaten Bogor yang bertanggung jawab atas Kecamatan Rumpin, Parungpanjang, dan Tenjo. Selain dedikasinya dalam dunia pendidikan, Rudi juga menjalankan hobi menulis dengan penuh semangat. Di luar tanggung jawabnya di bidang kedinasan, ia juga aktif sebagai seorang youtuber dan penulis berita serta fiksi, menunjukkan kreativitas dan minatnya yang luas dalam berbagai bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menyusun Program Pengorganisasian Satuan Kredit Kompetensi (Skk) di Pkbm

2 Juni 2024   09:37 Diperbarui: 2 Juni 2024   09:38 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokem Pribadi Hasil Rancangan AI

Pendidikan Kesetaraan di Indonesia, yang diselenggarakan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), berperan penting dalam memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal. Salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan kesetaraan ini adalah pengorganisasian Satuan Kredit Kompetensi (SKK). SKK merupakan dasar penilaian dalam menyusun kurikulum dan menentukan pencapaian kompetensi peserta didik. Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun pengorganisasian SKK pada satuan pendidikan kesetaraan di PKBM:

1. Identifikasi Kompetensi Inti dan Dasar

Langkah pertama adalah mengidentifikasi kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Kompetensi ini biasanya berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kompetensi inti mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai.

2. Penentuan Struktur Kurikulum

Setelah mengidentifikasi kompetensi, langkah berikutnya adalah menentukan struktur kurikulum. Struktur ini mencakup mata pelajaran yang akan diajarkan dan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran. Penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dalam menyusun struktur kurikulum ini.

3. Penghitungan Satuan Kredit Kompetensi (SKK)

SKK digunakan untuk mengukur beban belajar peserta didik. Setiap kompetensi dasar dipecah menjadi unit-unit kecil yang dapat dinilai secara terpisah. Misalnya, satu kompetensi dasar mungkin bernilai 1 SKK, sedangkan kompetensi lain yang lebih kompleks mungkin bernilai 2 atau 3 SKK. SKK ini kemudian dijumlahkan untuk menentukan total beban belajar peserta didik.

4. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan dokumen yang merinci langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. RPP harus mencakup tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, alat dan sumber belajar, serta teknik penilaian. RPP harus disusun dengan memperhatikan SKK yang telah ditentukan untuk setiap kompetensi dasar.

5. Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Guru atau fasilitator di PKBM harus memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan kesempatan untuk menguasai setiap kompetensi yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan untuk mengukur pencapaian kompetensi. Hasil penilaian ini kemudian digunakan untuk menentukan jumlah SKK yang telah dicapai oleh peserta didik.

6. Evaluasi dan Revisi Kurikulum

Setelah pelaksanaan pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi untuk menilai efektivitas kurikulum dan pengorganisasian SKK. Evaluasi ini bisa dilakukan melalui analisis hasil belajar peserta didik, feedback dari guru atau fasilitator, serta observasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi, kurikulum dan pengorganisasian SKK dapat direvisi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

7. Pelaporan dan Dokumentasi

Semua kegiatan pembelajaran dan penilaian harus didokumentasikan dengan baik. Pelaporan hasil belajar peserta didik harus mencantumkan jumlah SKK yang telah dicapai dan kompetensi apa saja yang telah dikuasai. Dokumentasi ini penting untuk memberikan informasi yang jelas kepada peserta didik dan orang tua atau wali tentang perkembangan belajar peserta didik.

Kesimpulan

Pengorganisasian Satuan Kredit Kompetensi pada satuan pendidikan kesetaraan di PKBM memerlukan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang terstruktur. Dengan mengidentifikasi kompetensi inti dan dasar, menyusun struktur kurikulum yang tepat, serta melaksanakan penilaian yang berkelanjutan, PKBM dapat memastikan bahwa peserta didik mendapatkan pendidikan yang bermutu dan relevan. Evaluasi dan dokumentasi yang baik juga akan membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan di masa depan.

Contoh Pengorganisasian SKK untuk Paket B (Setara SMP) 

dok. pri
dok. pri

Contoh Pengorganisasian SKK untuk Paket C (Setara SMA) 

dok. pri
dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun