Dalam pemahaman lebih lanut, Driyarkara kemudian mengerucut pada pembahasan soal Pancasila sebagai kepribadian Bangsa. Ia menjelaskan dalam karangannya yang dimuat dalam Majalah "Hidup Katolik", Edisi 5 juni tahun 1966, bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa yang mengarahkan kehidupan Bangsa (Driyarkara, 2006:881). Dengan demikian, wawasan etika bangsa Indonesia mengakar pada Pancasila. Dan karena itu, Pancasila menjadi sumber refleksi etika Bangsa yang dapat membawa keluar kaum muda dari jurang politik immoral.
Penutup
Tulisan sederhana ini tidak mampu memuat secara keseluruhan pemikiran filosofis Driyarkara, namun melalui konsepnya tentang persona dan personisasi, kaum muda dapat menemukan kembali jati dirinya sebagai manusia yang beretika. Selain itu, melalui konsepnya tentang tentang hominisasi dan humanjsasi, kaum muda dapat berproses melalui dunia Pendidikan untuk mempelajari etika sebagai ilmu; mereka juga dapat menemukan nilai-nilai moral dalam wejangan Pancasila dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
Budiardjo, Miriam. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Dewantara, Agustinus W. 2017. Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia. Yogyakarta: PT Kanisius.
Driyarkara. 2006. KARYA LENGKAP DRIYARKARA Esai-Esai Filsafat Pemikir Yang Terlibat Penuh Dalam Perjuangan Bangsanya. ed. dkk A. Sudiardja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gunadi, Ipel. 2017. "Konsep Etika Menurut Franz Magnis Suseno." UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9807/1/PDF DIGABUNG KESELURUNAN ISI.pdf.
Heri, Jon. 2015. "PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN POLITIK HUKUM DI INDONESIA." NURANI 15(1).
Pureklolon, Thomas Tokan. 2020. "PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK DAN HUKUM NEGARA INDONESIA." Law Review 20(1).
Sunarso. 2015. Membedah Demokrasi (Sejarah, Konsep, Dan Lmplementasinya Di Indonesia). ed. Ibnu Santoso. Yogyakarta,: UNY Press.