Mohon tunggu...
Evi Dwiningtias
Evi Dwiningtias Mohon Tunggu... lainnya -

aku hanya seorang penulis pemula yang mencoba berkarya. mohon kasih saran dan kritiknya ea ^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Pair of Wings (2)

24 Juli 2012   22:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luona tak seindah Anora. Malah berbanding terbalik, meski tak bisa dipungkiri tempat itu merupakan salah satu bagian dari Anora. Luona berada di area paling terpencil di Anora. Kegelapan dan hitam adalah dominasi warna di tempat itu.

Mentari seolah tak mampu merasuk dalam wilayah itu. Awan kelabu terlalu tebal menggantung di atas sana. Tak ada keindahan di Luona. Hanya gelap dan kelabu. Ninda mengernyit heran. Ia tak dapat menahan rasa ingin tahunya.

"Kenapa di sini berbeda?" tanyanya. "Sangat buruk!" Ninda memandang sinis keadaan di sekelilingnya saat ini.

Felix mengulas senyum tipis sebelum menjawab Ninda. "Ini adalah tempat tinggalmu. Di sinilah kau akan tinggal."

Ninda membelalak tak percaya. "Aku akan tinggal di tempat seburuk ini?" pekiknya.

Felix mengangguk, mengangkat tangan kanannya, menunjuk ke depan. "Itu rumahmu."

Sebuah rumah bertingkat dua berwarna abu-abu. Bentuknya aneh. Bagai batang pohon besar yang terpotong setengah dengan duah buah jendela terlihat dan sebuah pintu berwarna hitam kelam.

"Haruskah aku tinggal di situ?" tanya Ninda masih tak percaya.

"Ya, itu tempat tinggal Daren. Dan sekarang menjadi rumahmu."

Mengetahui kenyataan mengecewakan membuat Ninda lemas. Rumah yang ditunjuk Felix terlihat tidak layak huni menurut Ninda. Tapi ia tidak bisa protes. Ini konsekuensi atas pilihannya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun