Mohon tunggu...
Evi Dwiningtias
Evi Dwiningtias Mohon Tunggu... lainnya -

aku hanya seorang penulis pemula yang mencoba berkarya. mohon kasih saran dan kritiknya ea ^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Pair of Wings (1)

7 Juli 2012   21:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:12 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anora adalah sebuah negeri peri yang tersembunyi. Berada di belahan hutan Danyang Tuo. Tak seorang manusia dapat melihatnya. Tapi kini Ninda dapat melihat dengan jelas dan masuk ke dalam negeri itu. Mata gadis berambut ikal itu terus berbinar, batinnya tak henti mengucap pujian pada negeri Anora.

“Indah bukan?” Felix seolah mampu membaca pikiran Ninda. Padahal Felix dan Ninda baru bertemu satu jam yang lalu. Dan pria yang juga peri di negeri Anora itu kini menjadi pemandu bagi Ninda. Daren sengaja menyuruh pria itu untuk menemani Ninda yang tergolong baru dan karena memang hanya Felix yang dapat Daren percaya.

“Indah sekali di sini. Aku tidak menyangka ada negeri seindah ini,” jawab Ninda riang. Bagaimana tidak indah dan mempesona, seluruh hal yang ada di Anora sangat berbeda jauh dari dunia manusia sebenarnya.

Pepohonan tumbuh rindang dengan batang besar dan tinggi. Dedaunan berwarna-warni, keemasan, merah seperti daun maple, jingga, bahkan ungu. Buah yang menggantung dengan berbagai bentuk menarik, ada yang mirip pepaya mini, apel berwarna jingga, seperti buah mangga berwarna coklat, dan yang paling unik berbentuk bintang berwarna biru cerah. Bunga-bunga tak mau kalah tumbuh dengan cantiknya. Mekar sempurna menyerbakkan aroma wangi ke segala penjuru. Dalam jarak lima puluh meter pun wanginya dapat tercium.

Semua tertata dengan rapi dan apik. Pepohonan berbuah tumbuh berjajar membentuk perkebunan dimana beberapa peri memanen buahnya. Sedangkan bunga-bunganya tumbuh bagai perkebunan teh, berjajar rapi berurutan. Peri-peri wanita memakai dress berwarna merah membawa keranjang ukuran sedang, memetik satu per satu tangkai bunga yang mekar sempurna.

Felix membimbing Ninda masuk ke negeri Anora lebih dalam. Tepatnya ke perkampungan para peri. Rumah-rumah peri berdiri tegak beraturan. Para peri tinggal di dalam sebuah pohon besar atau rumah berbentuk jamur berukuran besar. Unik sekali. Ninda bagai berada di negeri dongeng yang sering ia baca.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun