Mohon tunggu...
Evi Dwiningtias
Evi Dwiningtias Mohon Tunggu... lainnya -

aku hanya seorang penulis pemula yang mencoba berkarya. mohon kasih saran dan kritiknya ea ^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Antara Cinta dan Benci (22)

20 Juni 2012   19:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Tante… Tante…mau bertemu Deni,” jawab Tina sedikit gugup. Calista mengulas senyum manisnya. Tebakannya benar.

“Oh, mari masuk dulu, Tante. Saya panggilkan Deni.” Calista mempersilahkan Tina masuk, membawanya ke ruang tamu dan memintanya duduk menunggu. Calista beranjak dari hadapan Tina untuk memanggil Deni di kamarnya.

Tak beberapa lama Calista muncul di ruang tamu bersama seorang pemuda berambut spike di belakangnya. “Aku buatkan minum dulu,” ucapnya pada pemuda di belakangnya yang tak lain adalah Deni.

“Tidak perlu, dia hanya sebentar di sini,” sahut Deni tegas.

“Ta-tapi…”

“Kamu masuk saja!” perintah Deni.

Calista merasa lemah di hadapan pemuda itu. Sikap keras yang biasa ia tampilkan serasa luntur dan tak berdaya. Calista mengangguk pelan dan beranjak kembali ke kamarnya, memberikan privasi pada Deni dan Tina untuk saling bicara berdua.

Deni menghempaskan pantatnya, duduk di seberang sofa yang diduduki Tina. Punggungnya ia sandarkan santai pada sandaran sofa dengan tangan terlipat di dada. “Kalian tinggal bersama?” Belum sempat Deni mengutarakan pertanyaan yang bercokol di kepalanya, Tina lebih dulu bertanya. Deni tersenyum sinis.

“Ya, terkadang,” jawabnya enteng.

“Kalian kan masih terlalu muda… dan tidak sepatutnya…”

“Anda tidak punya hak berkomentar tentang hubungan yang aku jalin.” Deni memotong cepat. “Ada perlu apa kemari? Cepat katakan! Aku tidak suka berbasa-basi,” lanjut Deni sarkastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun