Terus apa Solusinya?
Yang pertama kita harus kembali kepada dasar dari suatu pekerjaan yaitu untuk memberikan manfaat dan keindahan kepada kehidupan bukan hanya berfokus untuk memperoleh pendapatan tanpa memperhatikan aspek manfaatnya.
Yang kedua bila dari pekerjaan yang dilakukan tidak mencukupi gaya hidup anda, pilihannya ada dua yaitu disela waktu luang anda bisa dipakai untuk mencari pendapatan lain yang ketika anda lakukan membuat anda happy dan belajar meningkatkan keahlian anda agar layak dibayar lebih. Jadi tidak dengan mengurangi kualitas pekerjaan yang menunjukan ketidakikhlasan tapi ketika terima gaji kecil bisa ikhlas.
Yang ketiga ketika anda memilih untuk bekerja dalam bidang tertentu, harus dipikirkan apakah pekerjaan ini akan saya jalani dengan bahagia seumur hidup saya? Atau hanya batu loncatan untuk menujang hidup dalam proses mencapai harapan tertinggi? Atau Halah pokoknya kerja deh biar g dibilang nganggur?
Terakhir. Semua pekerjaan itu mulia, semua pekerjaan itu punya fungsi dan manfaat, semua pekerjaan itu bisa buat anda hidup dalam kecukupan yang penting pelajari industrinya dan tekun melakukannya maka sisanya akan ditambahkan padamu.
Sebuah cerita saya punya teman seorang perawat dirumah sakit di Makassar dia adalah orang yang benar-benar tekun dan ikhlas dalam pekerjaannya tiap hari dia membantu orang dengan ramah dan baik gajinya tidak seberapa karna honorer.Â
Tapi anehnya sering tiba2 ada keluarga pasien yang memberi dia makanan, bahkan dipaksa2 dikasih uang atau barang walaupun kadang orang yang dirawat dan dibantunya tidak tertolong. Dia selalu bilang akan membantu mereka tanpa peduli gaji, strata sosial pasien, keadaan ekonomi pasien. Yang paling penting melakukan yang terbaik dan maksimal untuk mereka.
Buat teman2 yang ingin menambahkan boleh menaruhnya di komentar supaya tulisan ini lebih kaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H