Review Novel Islami "Pangeran Tak Berharap Mahkota"
Nasihat tersebut merupakan pusaka; ada lima pusaka di mana pun kakimu berdiri tegak, pakailah. Pertama, selalu hormati dan bantu tetanggamu. Kedua, selalu lindungi yang lemah dan teraniaya. Ketiga, senantiasa jujur dan tidak pernah mencuri. Keempat, bersabarlah atas apapun ujianmu. Kelima, bersedekah, bersedekah, dan bersedekahlah.Â
Dalam perjalanannya, kelima pusaka tersebut tidak pernah lepas dari genggaman Bahar. Di mana pun ia berada, pusaka itu selalu ia pegang teguh sebagaimana janji yang ia ucapkan dengan mantap dan lantang di depan Abuya kala terakhir kalinya di pesantren.Â
Perjalanan tiga sekawan dalam pengembaraan memecahkan misi misteri tersebut akan membawa pembaca ke dunia luar biasa. Perjalanan singkat inilah yang akan merubah sudut pandang ketiganya dalam menentukan sikap dan memutuskan antara pergi atau menetap di sekolah tersebut.
Fiksi ini tidak hanya menjadi hiburan dikala hati gundah, galau, gulana. Ketika stres menjalani kehidupan yang penuh ketidakpastian. Melainkan perjalanan mencari makna yang penuh hikmah dan pelajaran tak terlupakan. Sebagai teman mengarungi samudera kehidupan pana, ketika langkah mulai rapuh dan hilang arah.
Baca juga review Novel Tere Liye lainnya:
    * Novel Rasa; Problematika Romansa Remaja dan Inner Child
    *  Tanah Para Bandit; Gambar Lemahnya Hukum di Negeri Kita
   * Novel Selamat Tinggal; Dari Kisah Cinta dan Hijrah yang Nyata
   * Novel Sesuk Tekankan Peran Penting Orang Tua dalam KeluargaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H