Kapan terakhir kamu merayu Tuhan? Hmm... Kalau merayu gebetan kapan? Mungkin, kemarin atau barusan! Atau saat ini sedang merayu!Â
Tidak hanya gebetan, Tuhan juga perlu dirayu lho!Â
Buku Seni Merayu Tuhan, bergenre Islam Populer (Tasawuf). Disajikan dalam bahasa yang lugas, jelas, dan mudah dipahami. Bahkan, untuk pembaca pemula dan awam terhadap pembelajaran agama sekalipun, bukunya lancar ditelaah.Â
Hadirnya buku ini memberikan pemahaman, bahwa, tidak hanya kepada mahluk-Nya saja rayuan itu berlaku. Juga, kepada-Nya Sang Pencipta.Â
Kalau kata Habib Husein Ja'far Al-Hadar, penulis buku Seni Merayu Tuhan ini; bertemu mahluk Allah saja kita rela bersusah payah, berdandan, kadang sampai perlu membeli baju baru. Tapi, begitu ketemu empunya alam raya ini, kita malah terkesan meremehkan.
Dari kutipan singkat di atas, Habib Husein memberi peringatan bagi kita semua, bahwa etika itu lebih utama. Menyadarkan diriku yang terkadang suka lalai dengan hal ini. Sepele memang, tapi sangat vital.Â
Tulisan-tulisan dalam buku ini mengajak kita untuk introspeksi diri, sejauh ini, apakah sudah baik apa yang kita lakukan? Etika kita ketika berjumpa denganNya! Jangan-jangan, hanya sebagai formalitas belaka.Â
Mengapa kita perlu merayu Tuhan, dan mengapa harus pakai seni? Coba deh, kamu baca ulang kutipan di atas, jika belum paham juga, diulang kembali sampai paham.Â
Logikanya saja, ketika hendak bertemu pacar atau pejabat-kerabat kerja kita, kita pasti dandan yang rapi, pakai wewangian, bersolek tidak hanya satu atau dua kali saja, ya kan. Lha, ini bertemu Allah, Tuhan kita yang salah satunya Maha Menghidupkan, Maha Memberi kepada kita, kita justru berpenampilan seadanya.Â
Baca Juga:
° Novel Rasa: Problematika Romansa Remaja dan Inner Child
° Kepribadian Insan Mulia: Mutiara di Tengah Gersangnya Akhlak
° Pahami, Begini Cara Melipat Sajadah Dengan Baik dan Benar!
Begitu pula dalam berdoa, bermunajat, meminta kepada-Nya. Ada adab-adab yang harus dipenuhi dan diperhatikan. Misalnya, ketika dalam berdoa, mengutarakan keinginan dan hajat kita, nggak boleh tergesa-gesa, buru-buru. Harus pakai Bismillah dulu, puji-pujian, shalawat, menyebut asma-Nya. Belum lagi yang lainnya.Â
Nggak berat kok, kalau memang kita mau serius dan benar-benar niat lillahi ta'ala, hanya karena-Nya dan untuk-Nya.Â
Kalau kata Habib Husein; salah satu kunci merayu Tuhan adalah ikhlas dalam beribadah. Karena, dengan begitu ibadah akan diterima oleh-Nya, menjadi pengetuk pintu rahmat-Nya, dan rahmat-Nya itulah yang akan menjadi kunci surga. Â
Malu dong, permohonan dan pemintaan kita yang banyak, nggak sepadan dengan usaha dan itikad kita dalam meraihnya. Kita banyak kemauan, akan tetapi dalam meminta kepada-Nya pingin buru-buru, cepat-cepat, dan instan. Tidak juga memahami adab dan aturan.Â
Meski bukunya penuh dengan kutipan dan firman Allah dalam Al-Qur'an. Buku ini sangat layak untuk dibaca oleh kalangan umum. Karena, pelajaran terpenting didalamnya ialah tentang penting dan utamanya adab di atas ilmu. Bagaimana kita beragama; beragama dengan cinta di tengah keberagaman, dengan akhlak dan ketulusan.Â
Bagiku buku Seni Merayu Tuhan yang merupakan buku kedua dari Habib Husein Ja'far ini tidak kalah istimewa dari karya perdana beliau; Tuhan Ada di Hatimu. Jika Tuhan Ada di Hatimu ratingnya 5.0/5.0, yang ini bagiku harus lebih, yaitu; 10.0/5.0.Â
Identitas Buku:
Judul:Â Seni Merayu Tuhan
Penulis:Â Husein Ja'far Al-Hadar
Penerbit:Â Mizan Publishing
Tahun Terbit: 2022 (sudah cetakan ke-4 yang ini)Â
Genre: Islam Populer
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI