Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis dan Penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tanah Para Bandit; Gambaran Lemahnya Hukum Negeri Kita

30 April 2023   12:59 Diperbarui: 30 April 2023   16:58 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BACA JUGA :  Dalam Diam Ada Cinta | Selamat Hari Puisi

Kendati demikian, Padma masih terus berlatih dan meningkatkan latihannya sebagaimana yang telah diajarkan oleh kakeknya. Meski ia larut dalam kesibukan belajar, ia masih menyeimbangi latihannya. 

Suatu ketika, bapak kost Padma menghilang secara misterius saat bekerja. Ia pun berinisiatif mencari tahu dan memecahkan kasus tersebut. Dari kejadian inilah Padma berjumpa dengan kelompok 'hitam' yang beranggotakan Polisi, Jaksa, Hakim, dan para petinggi negara yang 'bermain' dan merugikan negara. Dalam menjalankan misi ini, Padma ditemani dua temannya; Nina-seorang hackers juga Sapti yang pintar memodifikasi apa saja-keduanya bekerja di balik layar.

Buku-buku Bang Tere Liye selalu berhasil. Tidak hanya menyuguhkan hiburan, juga membuka cakrawala pikiran. Dari kisah Tanah Para Bandit ini banyak kasus ditemukan hampir sama dengan yang tengah terjadi di negeri "wakanda". Dari Polisi, Jaksa, Hakim, hingga para petinggi negara lainnya saling suap-menyuap, bermain cantik dalam memperkaya diri dan keluarga. 

Ditulis dengan apik, setiap adegan mendebarkan hati para pembaca, seakan-akan sedang menyaksikan serial drama visual aksi seutuhnya. 

BACA JUGA:   Sangkakala di Langit Andalusia: Fiksi Sejarah yang Menyayat Hati

Bang Tere Liye memang pandai dalam mengambil sudut pandang, kisah-kisah dalam novelnya berjalan dengan fakta. Tidak mudah melawan kejahatan yang terorganisir. Selama ada uang, urusan lancar. Polisi, jaksa, hakim, pejabat, tentara, bisa diatur.

Wakil rakyat, partai politik, media, semua bisa dibeli. Presiden? Dia hanyalah orang yang ditunjuk saja. Tidak lebih, tidak kurang. Mengorbankan rakyat kecil mudah dilakukan. Dijadikan tersangka, dijebloskan ke penjara. Mereka tidak akan melawan, hanya bisa pasrah. Hidup rakyat sebagian besar susah payah, gaji UMR-tapi elit pemerintahan; pejabat, aparat, politikus, mereka menikmati hidup mewah setiap detiknya. Bisnis berjalan lancar, perusahaan berkembang pesat.

 Ya begitulah. Jangan tersinggung, ini hanyalah novel, kisah fantasi-tapi sesuai dengan keadaan (fakta) negeri kita bukan!

Dari Tanah Para Bandit ini jelas, bahwa melemahnya hukum pada negeri tersebut. Selama ada uang siapa saja bisa dibeli, bisa dibungkam, dan diatur. Para penguasa leluasa bertahta, membangun negara dalam negara. Membentuk jaringan-jaringan besar, di mana ketika satu ditemukan, maka ia akan langsung memutus jaringan itu agar yang lain tidak terkena imbasnya. 

Sekian!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun