Aku pun termasuk salah satu yang mengenal sosok Habib kondang berdarah betawi satu ini dengan citra 'buruk.' Namun, bukan berarti aku turut memberi asumsi buruk kepada beliau, bagiku tidaklah baik menaruh asumsi maupun penilaian kepada orang yang kita tidak mengenalnya secara dekat dan luas. Terlepas dari pemberitaan media tentang beliau, bagiku beliau tetaplah Syuriyah Nabi yang harus kita hormati dan muliakan, bukankah salah satu bukti cinta kita kepada Baginda Nabi ialah mencintai, memuliakan, dan menghormati keluarga, serta anak keturunannya!
BACA JUGA: Â Mengenal Sisi Lain Rasulullah SAW
Membaca buku 'Sisi Lain Habib Rizieq' yang ditulis oleh Fikry Muhammadi, memberikan banyak pandangan dan hal-hal baru. Di balik ketegasan Habib Rizieq-nada bicara yang menggelegar saat berorasi atau pada saat menyampaikan mauizatul khasanah. Sosok kharismatik yang mencintai ilmu, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi. Mungkin banyak yang mengira jika beliau adalah sosok yang anti toleransi, sebenarnya lebih ke menempatkan toleransi pada porsi selayaknya sebagaimana yang beliau yakini dan yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi SAW.Â
Banyak hal yang bisa dipetik dari buku ini, tentunya tulisan singkat aku ini tidak dapat mewakili seluruhnya, sebab sangat terbatas. Maka dari itu, alangkah lebih baik jika disimak langsung dari sumbernya.Â
Ada beberapa poin penting yang aku garisbawahi dan menjadi catatan tentang Habib Rizieq. Dari syair qasidah yang kerap terdengar oleh telingaku-bahkan sangat aku kagumi, sebab penuh nilai yang amat indah; ternyata syair tersebut merupakan buah pemikiran dan karangan dari beliau ini juga.Â
Habib Husein Ja'far Al-Hadar Perkenalkan Tuhan Dari Dekat Kepada Kaum Milenial
Selain sangat mencintai ilmu, Habib Rizieq sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan toleransi. Di dalam buku ini pula, penulis memaparkan karakter dan sosok Habib Rizieq secara dekat dari orang-orang yang juga akrab dengan Habib Rizieq, bahkan lebih dari sahabat. Dari sisi kemanusiaan, hingga sikap toleransi yang diterapkan Habib Rizieq, sebagaimana hal baik dan memang sudah sepantasnya diterapkan.
Bagi Habib, orang yang mengaku Muhibbin pada Habaib harus cinta dengan ilmu. Sebagaimana ia tegaskan dalam dialog bersama penulis;"Jangan mengaku pengikut habaib, kalau tidak cinta ilmu,"Â Habib Muhammad Rizieq Syihab (hlm 50).
Identitas Buku:
Judul:Â Sisi Lain Habib Rizieq
Penulis:Â Fikry Muhammadi