Kasihan Rio Fahmi. Usai timnas Indonesia kalah telak 3 gol tanpa balas dari Vietnam, namanya langsung meroket di jagat maya. Nama Rio Fahmi masuk trending topik Twitter. Bukan sebagai pahlawan, melainkan kambing hitam kekalahan Timnas Indonesia.
Rio Fami merupakan pemain muda dari klub Persija. Sea Games Vietnam 2021 ini merupakan debutannya di Timnas Indonesia. Hebatnya, Rio Fahmi langsung masuk tim utama dan bermain di laga perdana yang secara psikis sangat berat. Musuh utama laga perdana ini adalah mentalitas pemain.
Menempati posisi back kanan, peran Rio Fahmi sangat penting bagi pertahanan tim. Posisi back sayap tersebut biasanya diisi Asnawi Mangkualam atau Pratama Arhan. Keduanya terkenal tangguh. Namun pada Sea Games Vietnam kali ini tidak bisa hadir dalam karena tidak mendapatkan ijin dari klubnya.
Rio Fahmi jadi pilihan Coach Shin Tae-yong (STY) karena berharap kinerjanya bisa "sama" dengan Asnawi dan Pratama.Â
Satu hal yang jadi pertimbangan STY adalah Rio Fahmi memiliki otot yang besar. Kuat dalam berduel. Ngotot. Larinya kencang. Jadi secara fisik bisa mendukung kinerja yang mendekati performa Asnawi atau Pratama Arhan.
Tapi sial bagi Rio Fahmi, dalam laga penting lawan Vietnam dia selalu Out of Position. Timing pergerakannya dalam membaca serangan lawan sering tidak tepat.
Vietnam membaca celah kelemahan Timnas Indonesia yang ditinggalkan Pratama Arhan atau Asnawi. Pojok paling yang tepat adalah posisi Rio Fahmi karena mereka tahu Rio Fahmi orang baru. Belum begitu tune in di dalam tim.
Kejelian Vietnam sangat tepat. Mereka fokus menyerang sisi kanan--tempat Rio Fahmi bertugas. Rio Fahmi dieksploitasi habis-habisan oleh para penyerang Vietnam.Â
Dasar pemain debutan, dan masih muda. Bekal tenaga kuat saja tidak cukup. Pertahanan sektor kanan tempat Rio Fahmi mudah ditembus. Dua gol Vitenam berawal serangan dari sektor Rio Fahmi ini.Â
Sementara disisi lain, Rio Fahmi terlihat belum klik dengan rekan-rekannya di sektor belakang, seperti dengan Fachruddin dan Alfeandra Dewangga, juga March Klok di tengah. Selain itu, mentalitas Rio Fahmi belum terbentuk optimal.
Seringkali March Klok yang harusnya bertugas sebagai gelandang menyerang justru sibuk menutup kekurangan Rio Fahmi di sektor kanan belakang. Akhirnya March Klok sendiri tidak bermain optimal di posisi aslinya.
Rio Fahmi kelabakan sepanjang waktu pertandingan. Dia sering kehilangan posisi. Pergerakan tidak efektif. Tidak efesien. Tak heran, Rio Fahmi jadi bulan-bulanan para penyerang Vietnam yang dikenal sangat cepat, bertenaga dan punya skenario yang terstruktur rapi. Mereka adalah  Tung Nguyen Van, Dung Nham Manh, dan Linh Nguyen Tien.
Ketika pertandingan berakhir dengan hasil Timnas Indonesia kalah telak, nama Rio Fahmi jadi pembicaraan pecinta bola. Mereka menuangkan kekesalan di media sosial. Nama Rio Fahmi yang jadi titik fokus langsung trending. Celakanya, bukan berupa penilaian yang baik, melainkan buruk.
Semoga Rio Fahmi tabah, tidak kecil hati, kuat menjalani, serta tetap bersemangat. Masih ada beberapa laga lain untuk pembuktian diri bukan kambing hitam, melainkan Naga Emas atau burung Enggang Emas--dua simbol penyelamat dan kemuliaan.
Aku sih rapopo
---
Peb2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H