Kejelian Vietnam sangat tepat. Mereka fokus menyerang sisi kanan--tempat Rio Fahmi bertugas. Rio Fahmi dieksploitasi habis-habisan oleh para penyerang Vietnam.Â
Dasar pemain debutan, dan masih muda. Bekal tenaga kuat saja tidak cukup. Pertahanan sektor kanan tempat Rio Fahmi mudah ditembus. Dua gol Vitenam berawal serangan dari sektor Rio Fahmi ini.Â
Sementara disisi lain, Rio Fahmi terlihat belum klik dengan rekan-rekannya di sektor belakang, seperti dengan Fachruddin dan Alfeandra Dewangga, juga March Klok di tengah. Selain itu, mentalitas Rio Fahmi belum terbentuk optimal.
Seringkali March Klok yang harusnya bertugas sebagai gelandang menyerang justru sibuk menutup kekurangan Rio Fahmi di sektor kanan belakang. Akhirnya March Klok sendiri tidak bermain optimal di posisi aslinya.
Rio Fahmi kelabakan sepanjang waktu pertandingan. Dia sering kehilangan posisi. Pergerakan tidak efektif. Tidak efesien. Tak heran, Rio Fahmi jadi bulan-bulanan para penyerang Vietnam yang dikenal sangat cepat, bertenaga dan punya skenario yang terstruktur rapi. Mereka adalah  Tung Nguyen Van, Dung Nham Manh, dan Linh Nguyen Tien.
Ketika pertandingan berakhir dengan hasil Timnas Indonesia kalah telak, nama Rio Fahmi jadi pembicaraan pecinta bola. Mereka menuangkan kekesalan di media sosial. Nama Rio Fahmi yang jadi titik fokus langsung trending. Celakanya, bukan berupa penilaian yang baik, melainkan buruk.
Semoga Rio Fahmi tabah, tidak kecil hati, kuat menjalani, serta tetap bersemangat. Masih ada beberapa laga lain untuk pembuktian diri bukan kambing hitam, melainkan Naga Emas atau burung Enggang Emas--dua simbol penyelamat dan kemuliaan.
Aku sih rapopo