Jadi, sebaiknya hentikan niat dan usaha merayu Emil Audero untuk jadi kiper Timnas Indonesia!
Kalau pun Roberto Mancini, pelatih timnas Italia tahun ini tidak merekrut Emil Audero jadi kiper Timnas Italia, bukan berarti Emil bisa dengan mudah Move On lalu kemudian sepenuh jiwa menjadi pemain Timnas Indonesia.
Gagal masuk Timnas Italia tahun ini tidak akan menyurutkan hati dan obsesinya menjadi Italiano sepenuhnya di kemudian hari. Bermain di Timnas Indonesia bagi seorang Emil tetap tidak akan membuatnya Move on dari bayang-bayang Timnas Italia.
Pemain sepakbola yang menjadi pemain Timnas Indonesia harus dengan hati yang penuh. Kalau perlu harus berani mati untuk membela Garuda dan Merah-Putih si lapangan hijau. Bukan dengan jiwa yang setengah hati karena pelarian dari kekecewaan kegagalan masuk timnas negara lain yang sepakbilanya lebih hebat.
Selagi dia punya waktu dan kesempatan, biarkanlah Emil Audero Mulyadi terus bermimpi jadi pemain Timnas Italia. Jangan diganggu mimpinya, nanti kalau keseringan bisa masuk angin dan sakit menahun. Akibatnya justru tak berkontribusi pada apapun.
Jangan ubah mimpinya jadi kenyataan buruk saat tak mampu menahan hujan gol di gawang Timnas Indonesia.
Walau cuma berada di level Asia Tenggara, Timnas Indonesia tak butuh pemain nasional yang setengah hati saat di lapangan hijau. Ini bisa perusak suasana tim sepanjang waktu.
----Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H