Sejumlah pengurus PSSI makin agresip dan kalap memburu Emil Audero Mulyadi, kiper Sampdoria dan mantan kiper cadangan Juventus untuk "dinaturalisasi" dan dijadikan kiper Timnas Indonesia. Apalagi setelah seorang agen penghubung berhasil mendapatkan penjelasan langsung pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini, bahwa Timnas Italia tidak akan merekrut Emil jadi kiper Timnas Italia. Timnas Italia sudah punya kiper yang dianggap lebih hebat.
Emil Audero Mulyadi kelahiran Indonesia namun besar di Italia. Ayahnya orang Lombok, NTB. Ibunya orang Italia. Keluarganya masih banyak tinggal di Lombok, NTB. Konon Emil masih sering pulang kampung di Lombok untuk liburan.
Sudah lama wacana PSSI merekrut Emil Audero untuk dijadikan pemain Timnas Indonesia. Emil sendiri bukan tidak mengetahui berbagai informasi itu, namun sejak awal dia cuek saja. Tidak ada antusiasme sama sekali.Â
Cita-citanya adalah menjadi kiper Timnas Italia. Artinya, jiwa nya ada dan untuk di Italia, bukan untuk Indonesia.
Ayahnya sempat mengeluarkan pernyataan sinis dan menyakitkan pecinta Timnas Indonesia terkait keinginan pengurus Timnas Indonesia merekrut Emil Audero. Dikatakan ayahnya bahwa sepakbola Indonesia jauh ketinggalan, sementara Italia sudah level dunia. Jangan mimpi Emil Audero mau jadi pemain Timnas Indonesia.
Sebagai kiper di klub elit Seri A Liga Italia yakni Juventus kemudian pindah ke Sampdoria, cita-citanya ingin jadi pemain Timnas Italia. Di satu sisi hal itu wajar, karena dia besar dan sudah menjadi bagian dari pemain profesional Liga Italia. Aura kehidupan Italia dan serunya seri A Italia yang bergengsi sangat kuat masuk di dalam dirinya.
Di sisi lain, sepakbola Indonesia atau lebih tepatnya Timnas Indonesia bukanlah tempat yang tepat dan bergengsi untuk meraih kepopuleran internasional, dan jadi seleb sebagai pemain sepakbola kelas dunia.Â
Gengsi Emil Audero yang sudah kadung dalam aura Italiano akan rontok bila memperkuat Timnas Indonesia--yang kemudian kalah melulu dan jadi sasaran empuk atau jadi lumbung gol ketika berhadapan dengan berbagai tim kuat di Asia dan benua lainnya.
Jadi, sebaiknya hentikan niat dan usaha merayu Emil Audero untuk jadi kiper Timnas Indonesia!
Kalau pun Roberto Mancini, pelatih timnas Italia tahun ini tidak merekrut Emil Audero jadi kiper Timnas Italia, bukan berarti Emil bisa dengan mudah Move On lalu kemudian sepenuh jiwa menjadi pemain Timnas Indonesia.
Gagal masuk Timnas Italia tahun ini tidak akan menyurutkan hati dan obsesinya menjadi Italiano sepenuhnya di kemudian hari. Bermain di Timnas Indonesia bagi seorang Emil tetap tidak akan membuatnya Move on dari bayang-bayang Timnas Italia.
Pemain sepakbola yang menjadi pemain Timnas Indonesia harus dengan hati yang penuh. Kalau perlu harus berani mati untuk membela Garuda dan Merah-Putih si lapangan hijau. Bukan dengan jiwa yang setengah hati karena pelarian dari kekecewaan kegagalan masuk timnas negara lain yang sepakbilanya lebih hebat.
Selagi dia punya waktu dan kesempatan, biarkanlah Emil Audero Mulyadi terus bermimpi jadi pemain Timnas Italia. Jangan diganggu mimpinya, nanti kalau keseringan bisa masuk angin dan sakit menahun. Akibatnya justru tak berkontribusi pada apapun.
Jangan ubah mimpinya jadi kenyataan buruk saat tak mampu menahan hujan gol di gawang Timnas Indonesia.
Walau cuma berada di level Asia Tenggara, Timnas Indonesia tak butuh pemain nasional yang setengah hati saat di lapangan hijau. Ini bisa perusak suasana tim sepanjang waktu.
----Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H