"Dengan meraih kemenangan tentu akan membuat peringkat FIFA Indonesia akan naik dan menambah kepercayaan diri bermain jelang menghadapi Piala AFF 2020". (coach Shin Tae-yong)
Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga persahabatan yang berpengaruh pada peringkatnya di FIFA. Kali ini lawannya timnas Afganistan dan Myanmar.
Ini agenda resmi FIFA bagi semua timnas untuk memperbaiki peringkatnya, tak terkecuali Timnas Indonesia yang peringkat dunianya termasuk tim terbelakang.
Melawan Afganistan bukan perkara gampang. Negeri yang secara politik dalam negerinya tidak stabil itu punya kelas tersendiri dalam urusan sepakbola. Mereka jauh lebih baik dari Indonesia.
Laga di Turki ini jadi pertaruhan Shin Tae-yong dalam misi mustahilnya di Timnas Indonesia. Dalam dinamikanya ada tiga hal, yakni mengangkat peringkat FIFA, meraih tropi AFF ASEAN, dan membangun kualitas dan karakter timnas yang kuat.
Untuk hal ketiga yang paling berat, karena merupakan sebuah proses panjang, membutuhkan keberanian bongkar pasang strategi dan pemilihan pemain timnas yang tak henti digulirkan.Â
Misi ketiga ini membutuhkan ujicoba yang orientasinya bukan selalu kemenangan, melainkan penemuan sistem permainan. Pembentukan formula dan varian tim yang tepat.
Bongkar pasang sebagai bagian membentuk tim itu butuh mental kuat dari sorotan publik yang hanya tahu menang, menang dan menang. Ini terlalu pragmatis. Bikin konsentrasi tidak fokus.
Padahal percuma menang, tapi target pembentukan kualitas dan karakter jangka panjang tidak tercapai.Â
Harusnya, laga melawan Afganistan dan Myanmar merupakan bagian dari proses "bongkar pasang" untuk melihat kecocokan, kehalusan permainan, sistem baku permaianan dan lain sebagainya--yang dalam laga ujicoba itu beresiko kalah !
Syukur-sukur kalau bisa menang, dan bongkar pasang langsung menghasilkan sebuah formula baru. Â Tapi kalau kalah, maka hujatan publik pragmatis akan menggema! Apalagi bila hal itu dikaitkan dengan parameter peraihan tropi AFF yang tak lama lagi akan berlangsung.
Disinilah, seorang Shin Tae-yong akan berada pada titik kritis kepelatihannya di Indonesia.
----
Peb15/11/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H