Beruntung benar nasib Boaz Solossa. Tak lama setelah dipecat klub lamanya Persipura FC, Jayapura, dia direkrut salah satu klub kaya di Liga 1 yakni Borneo FC, dari Samarinda Kalimantan Timur.Â
Di klub barunya itu, Boaz Solossa tak cuma sekedar melanjutkan karier sepakbolanya, melainkan jadi pemain termahal di Liga 1 Indonesia. Kenapa bisa begitu?
Sebelumnya Boaz Solossa sempat bikin heboh dunia sepakbola nasional karena tindakan indisiplinernya di klub Persipura FC berujung pemecatan. Padahal saat itu Boaz Solossa bersama tim Persipura FC sedang melakukan latihan intensif guna persiapan menghadapi Piala AFC.
Persipura FC tahun ini merupakan klub yang mewakil Indonesia pada ajang Internasional antar klub Asia. Tak tanggung-tanggung, Persipura FC melakukan TC khusus di Kota Malang. Dalam masa TC itulah Boaz Salossa dipecat!
Sangat berat bagi Persipura FC melakukan pemecatan karena Boaz Solossa merupakan pemain paling senior. Dia paling loyal dan memiliki berprestasi.Â
Pengabdiannya sangat lama di klub Persipura itu. Kesetiaannya sudah tak diragukan lagi, sejak awal jadi pemain amatir hingga jadi pemain profesional dan bintang Indonesia, serta sangat disegani di lingkup Asean.Â
Talenta dan skillnya di lapangan hijau sangat menonjol, bikin banyak pemain, pelatih dan pecinta bola berdecak kagum. Selain itu Boaz Solossa menjadi inspirasi para pemain muda Persipura FC dan pemain lainnya di tim nasional Indonesia.
Tapi aturan klub Persipura FC harus ditegakkan demi stabilitas di dalam tim agar kondusif selama masa persiapan Piala AFC yang membawa nama Indonesia di tingkat Asia.Â
Saat dipecat, Persipura FC tetap menghormati jasa Boaz Solossa. Mereka  tidak mengumbar jenis indisipliner Boaz Solossa ke media, sampai Boaz Solossa sendiri yang secara sportif mengakui dan mengabarkannya ke media, yakni faktor minuman keras.Â
Selama di Persipura FC, Boaz sudah berkali-kali ketahuan minum minuman keras. Pihak klub Persipura FC sudah berkali-kali melayangkan teguran, baik secara non formal maupun secara formal, namun Boaz Solossa tak juga berhenti melakukan tindakan tak terpuji itu.Â
Usai dipecat Persipura FCÂ beberapa klub Liga 1 mengincar Boaz Solossa untuk dijadikan pemain andalannya. Faktor minuman keras yang lekat pada diri Boaz Solossa tentu saja diketahui klub tersebut, namun mereka mungkin punya cara dan pertimbangan tertentu menghadapinya.
Boaz Solossa sudah berusia senja (35 tahun) untuk ukuran pemain bola namun tetap punya daya tarik yang besar. Secara fisik relarif masih kuat dengan skill permainan hebat yang dibutuhkan tim.
Hal itu membawanya pada sebuah keberuntungan. Usai dipecat Persipuran, tak lama kemudian langsung dilamar Borneo FC dengan mahar yang tinggi. Secara resmi Boaz Solossa kini memperkuat Borneo FC, salah satu klub kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur, yang cukup eksis di kompetisi elit Liga 1 Indonesia.
Menurut pihak manajemen Borneo FC, nilai kontrak Boaz Solossa termasuk tertinggi di Liga I Indonesia. Tentu saja ada sejumlah deal-deal tertentu sebagai tambahan.
Boaz Solossa sendiri berjanji tidak akan melakukan tindakan indisipliner seperti yang pernah dilakukan semasa di Persipura FC. Semoga saja dia bisa amanah dengan janji tersebut.Â
Boaz Solossa merupakan pemain yang beruntung dibandingkan sejumlah pemain lainnya yang kariernya redup setelah dipecat karena faktor indisipliner. Apalagi bila hal itu terjadi di usia senja untuk seorang pemain bola. Tapi hal itu tidak berlaku untuk seorang Boaz Solossa
Selamat berkarya di Borneo FC untuk Kaka Bochi. Semoga bisa menjadi inspirasi pemain lain di Kalimantan untuk membangun berprestasi di lapangan hijau.
----Â
peb19072021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H