Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Boaz Solossa Baru Dipecat Persipura FC Malah Jadi Pemain Termahal di Indonesia

19 Juli 2021   17:15 Diperbarui: 19 Juli 2021   23:38 5238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beruntung benar nasib Boaz Solossa. Tak lama setelah dipecat klub lamanya Persipura FC, Jayapura, dia direkrut salah satu klub kaya di Liga 1 yakni Borneo FC, dari Samarinda Kalimantan Timur. 

Di klub barunya itu, Boaz Solossa tak cuma sekedar melanjutkan karier sepakbolanya, melainkan jadi pemain termahal di Liga 1 Indonesia. Kenapa bisa begitu?

Sebelumnya Boaz Solossa sempat bikin heboh dunia sepakbola nasional karena tindakan indisiplinernya di klub Persipura FC berujung pemecatan. Padahal saat itu Boaz Solossa bersama tim Persipura FC sedang melakukan latihan intensif guna persiapan menghadapi Piala AFC.

Persipura FC tahun ini merupakan klub yang mewakil Indonesia pada ajang Internasional antar klub Asia. Tak tanggung-tanggung, Persipura FC melakukan TC khusus di Kota Malang. Dalam masa TC itulah Boaz Salossa dipecat!

Sangat berat bagi Persipura FC melakukan pemecatan karena Boaz Solossa merupakan pemain paling senior. Dia paling loyal dan memiliki berprestasi. 

Pengabdiannya sangat lama di klub Persipura itu. Kesetiaannya sudah tak diragukan lagi, sejak awal jadi pemain amatir hingga jadi pemain profesional dan bintang Indonesia, serta sangat disegani di lingkup Asean. 

Boaz Solossan, saat jadi Kapten Timnas Indonesia. Sumber gambar ; kompas.com
Boaz Solossan, saat jadi Kapten Timnas Indonesia. Sumber gambar ; kompas.com

Talenta dan skillnya di lapangan hijau sangat menonjol, bikin banyak pemain, pelatih dan pecinta bola berdecak kagum. Selain itu Boaz Solossa menjadi inspirasi para pemain muda Persipura FC dan pemain lainnya di tim nasional Indonesia.

Tapi aturan klub Persipura FC harus ditegakkan demi stabilitas di dalam tim agar kondusif selama masa persiapan Piala AFC yang membawa nama Indonesia di tingkat Asia. 

Saat dipecat, Persipura FC tetap menghormati  jasa Boaz Solossa. Mereka  tidak mengumbar jenis indisipliner Boaz Solossa ke media, sampai Boaz Solossa sendiri yang secara sportif mengakui dan mengabarkannya ke media, yakni faktor minuman keras. 

Selama di Persipura FC, Boaz sudah berkali-kali ketahuan minum minuman keras. Pihak klub Persipura FC sudah berkali-kali melayangkan teguran, baik secara non formal maupun secara formal, namun Boaz Solossa tak juga berhenti melakukan tindakan tak terpuji itu. 

Usai dipecat Persipura FC beberapa klub Liga 1 mengincar Boaz Solossa untuk dijadikan pemain andalannya. Faktor minuman keras yang lekat pada diri Boaz Solossa tentu saja diketahui klub tersebut, namun mereka mungkin punya cara dan pertimbangan tertentu menghadapinya.

Boaz Solossa dan pihak manajemen Borneo FC. Sumber gambar ; indosport.com
Boaz Solossa dan pihak manajemen Borneo FC. Sumber gambar ; indosport.com

Boaz Solossa sudah berusia senja (35 tahun) untuk ukuran pemain bola namun tetap punya daya tarik yang besar. Secara fisik relarif masih kuat dengan skill permainan  hebat yang dibutuhkan tim.

Hal itu membawanya pada sebuah keberuntungan. Usai dipecat Persipuran, tak lama kemudian langsung dilamar Borneo FC dengan mahar yang tinggi. Secara resmi Boaz Solossa kini memperkuat Borneo FC, salah satu klub kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur, yang cukup eksis di kompetisi elit Liga 1 Indonesia.

Menurut pihak manajemen Borneo FC, nilai kontrak Boaz Solossa termasuk tertinggi di Liga I Indonesia. Tentu saja ada sejumlah deal-deal tertentu sebagai tambahan.

Boaz Solossa sendiri berjanji tidak akan melakukan tindakan indisipliner seperti yang pernah dilakukan semasa di Persipura FC. Semoga saja dia bisa amanah dengan janji tersebut. 

Boaz Solossa merupakan pemain yang beruntung dibandingkan sejumlah pemain lainnya yang kariernya redup setelah dipecat karena faktor indisipliner. Apalagi bila hal itu terjadi di usia senja untuk seorang pemain bola. Tapi hal itu tidak berlaku untuk seorang Boaz Solossa

Selamat berkarya di Borneo FC untuk Kaka Bochi. Semoga bisa menjadi inspirasi pemain lain di Kalimantan untuk membangun berprestasi di lapangan hijau.

---- 

peb19072021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun