Pada awalnya publik Italia mengecam cara Roberto Mancini mengurus Timnas Italia karena mengabaikan pemain-pemain senior, matang, dan sarat pengalaman. Dinamika kecaman publik Italia dan reaksi-aksi "cuek" Roberto Mancini itu menjadikannya salah satu ciri Posmodernitas, yang penuh polemik-cara pandang.
Reaksi publik Italia yang kontra pada konsep sepak bola Roberto Mancini merupakan sebuah keniscayaan plularitas berpikir yang harus dihargai. Baginya, setiap orang boleh berbicara dengan bebas sesuai pemikirannya. Dia tidak pernah bereaksi balik secara emosional, sehingga energinya tidak terkuras pada hal-hal yang kontraprodukitf bagi project-nya membangun era baru sepakbola Italia.Â
Tropi Euro2020 yang diraih "Gli Azzurri" bukan sekedar tanda kemenangan Italia atas Inggris pada partai puncak yang dramatis, melainkan salah satu  bukti kepiawain coach Roberto Mancini membangun sepak bola ofensif ala Italia -- tanpa meninggalkan sepenuhnya tradisi catenaccio.Â
Kepiawainnya itu merupakan sebuah Posmodernisme Sepak Bola, yang memuat paham atau pemikiran yang membawa Italia dan Benua Biru (Eropa) pada era dan gerakan baru.
Walau tropi Euro 2020 sudah diboyong ke Roma, Italia, posmodernisme sepak bola itu sebenarnya merupakan suatu tahapan project yang belum selesai, atau memang tidak akan pernah selesai.
Demikianlah catatan akhir Euro 2020.
Salam sepak bola
Â
Peb14072021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H