Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Italia Vs Belgia, Proyek Euro 2020 Penghancur Kesempurnaan

3 Juli 2021   06:11 Diperbarui: 5 Juli 2021   01:13 5614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret suasana para pemain Italia merayakan kemenangan atas Austria pada babak 16 besar Euro2020. Italia bertemu Belgia di babak 8 besar. Sumber gambar ; tribunnews.com

Taktik "Man to man marking" yang mengarah pada nuansa Grendel "catenaccio"  dijadikan patokan bertindak saat "Setan Merah" Belgia masuk ke zona mereka. Italia masa kini boleh berbangga pada konsep baru -- yang terbuka,  agresif dan ofensif-- dibawah asuhan Roberto Mancini, tapi ketika terancam, mereka kembali ke selera asalnya dalam cara bertahan. Roh bermain bertahan dari leluhur pun mereka ajukan. Beruntung, di situ ada Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini--dua laskar veteran berideologi 'catenaccio' yang masih tersisa di tim Italia.

Mereka berkumpul rapat dan ramai di zona sendiri saat Belgia masuk halaman mereka. Pada situasi itu permainan Italia terlihat mengkuatirkan dimata penonton, dan seringkali menjadi sangat menjemukan!

Cara ini seperti sebuah naluri alami khas Italia yang tak bisa sepenuhnya mereka hilangkan. Soliditas para pemain belakang saat bertahan, serta penyerang yang rela turun melakukan tugas bertahan dengan dalam satu program adalah cara klasik Italia. 

laga Italia vs Belgia, sumber gambar tribunnews.com
laga Italia vs Belgia, sumber gambar tribunnews.com

Cara berpikir Italia dan Belgia dalam menjalankan kesempurnaan pada akhirnya menodai kesempurnaan mereka sendiri. Ini akibat pertemuan yang seperti dipaksakan. Harusnya mereka tak dipertemukan di simpul laga ini.

Rasa was-was yang sejak awal mengiringi pertarungan Italia dan Belgia kemudian berubah jadi tangisan pendukung Belgia setelah mereka melihat papan skor dan para pemainnya tertunduk lesu.

Belgia masih merasa tak percaya pada kenyataan beberapa detik usai wasit meniup pluit panjang. Tapi mereka harus pulang dengan kepala tegak, karena perlawanan sudah maksimal. Angka 2 ; 1 cukup adil untuk Italia dan Belgia yang setara di panggung Euro 2020.

Italia dan Belgia simbol kesempurnaan pencapaian prestasi sepakbola Euro2020 sampai babak 8 besar.  Tak banyak tim lain yang bisa begitu saja menyamai Italia dan Belgia.  Tapi salah satu kesempurnaan dari mereka harus diakhiri oleh proyek Euro 2020 di Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Sabtu (3/7/2021) dimana mereka berdua jadi budak penjaga kesempurnaan itu sendiri.

----

Peb072021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun