Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Walaupun Timnas Indonesia Dikalahkan UEA, Shin Tae-yong Tetap Aman

11 Juni 2021   21:13 Diperbarui: 11 Juni 2021   23:31 3935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; kompas.com

Laga terakhir Timnas Indonesia sangat krusial,  dan menentukan nasib negara lain seperti UEA, Vietnam dan Malaysia. Masing-masing memiliki kepentingan,  tapi tidak bagi Timnas Indonesia sendiri.  Vietnam dan Malaysia berharap Indonesa menang, sedangkan UEA tentu ingin Indonesia kalah.

Khusus bagi para pelatihnya, laga Indonesia turut menentukan nasib jabatannya. Kalau timnya gagal lolos kualifikasi grup G zona Asia, maka bukan tidak mungkin mereka dipecat. 

Sudah jadi hukumnya bila pelatih suatu timnas ketar-ketir terkait nasib jabatannya bila gagal dalam suatu even. Pelatih Vietnam sendiri sempat bernazar akan pulang kampung bila kalah dari Timnas Indonesia. Dalam pemikirannya, mungkin cara itu lebih baik dan terhormat dibandingkan bila dipulangkan atau dipecat asosiasi sepakbola Vietnam. Belum lagi bila dihujat para penggemar sepakbola negera tersebut. 

Pelatih Uni Emirat Arab juga tidak tenang. Kalau sampai kalah, akan dapat malu dan jabatannya terancam. Apalagi Timnas Indonesia merupakan juru kunci grup, dan secara peringkat dunia jauh di bawah Timnas UEA.

Beda halnya dengan pelatih Timnas Indonesia coach Shin Tae-yong dipastikan aman, walau Timnas Indonesa ditaklukkan Uni Emirat Arab dengan banyak gol.

sumber gambar ; kompas.com
sumber gambar ; kompas.com

Posisi aman Shin Tae-yong (Coach STY) itu bukan tanpa sebab. Saat resmi jadi pelatih Timnas Indonesia, babak kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah berjalan, dan Timnas Indonesia dipastikan gugur akibat kekalahan-kekalah di laga sebelumnya, yang bukan tanggung jawab Shin Tae-yong. 

Fokus kepelatihan Shin Tae-yon bukan pada Kualifikasi Piala Dunia, melainkan even lain yakni Sea Games di Vietnam bulan November 2021, Piala Asia 2023, membangun Timnas Indonesia yunior. Lebih dari itu, tugasnya adalah membangun kultur sepakbola baru Indonesia. Jadi, beban tugas coach STY bersifat jangka panjang.

Amannya  posisi Shin Tae-yong itu jadi pertanda dimulainya sebuah revolusi dalam kepengelolaan Timnas sepakbola Indonesia, yakni terputusnya budaya instan dalam menilai hasil kerja pelatih.

Sebelumnya, setiap pelatih yang tidak berhasil memenuhi target pada suatu satu even dianggap gagal atau langsung dipecat. Maka tak heran, pelatih timnas Indonesia sering berganti-ganti dalam rentang waktu yang pendek. Hal tersebut berbeda dengan nasib coah Shin Tae-yong, yang kini diberikan ruang yang luas dan panjang dalam membangun sepakbola Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun