Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Klaim Pancasilais dan Kecemburuan PDIP pada Kepopuleran Ganjar Pranowo

1 Juni 2021   13:24 Diperbarui: 1 Juni 2021   14:19 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai partai yang identik dengan pengawal tegaknya Pancasila, PDIP telah terjebak pada adigium suci mereka yakni "Petugas Partai" --yang memuat makna lebih sempit dibandingkan cara kerja kader yang sesuai nilai-nilai Pancasila. Mereka cemburu pada kepopuleran Ganjar Pranowo dan terjebak dalam kubangan pikiran sempit--yang justru dinikmati sebagian kalangan elit partai demi agenda tersembunyi kepartaian atau agenda pribadi.

Ganjar Pranowo, kader PDIP. sumber gambar kompas.com
Ganjar Pranowo, kader PDIP. sumber gambar kompas.com
Sebagian besar publik mungkin tertawa melihat mereka bergerumun dalam kubangan itu, sembari publik  terus mengelus-elus Ganjar Pranowo supaya tidak ikut-ikutan bermain di kubangan sempit itu. 

Representasi pengayom wong cilik dan dan Pancasila dalam diri Ganjar Pranowo sangat "eman-eman" dikotori sangkarut adigium itu.

Sembari mengelus, publik atau wong cilik juga sedang mempersiapkan hukuman politis bagi PDIP yang sengaja mengingkari ke-Pancasilais-an mereka. Ini jauh lebih mengerikan daripada hukuman partai PDIP terhadap kadernya. Kita lihat saja nanti....

----

Peb, 01062021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun