Seperti kata pepatah bijak para leluhur ; "Tak ada kantin, cafe malah pun jadi" . Di depan kampus sekarang ada cafe bagus, namanya agak-agak keminggris, jadi saya malu menyebutnya di sini  karena lidah sambel terasi saya tak mampu mengejanya secara sempurna. Selain itu,  di cafe tidak bisa melakukan relasi transaksi "ntar-nanti-besok" seperti mutualisme romantis saya dengan kang Dadang. Â
Sedangkan di deret pedestrian depan kampus berderet warung pecel lele juga mengalami hal yang sama dengan cafe keminggris itu. Alhasil, sementara ini cukuplah kita bertemu di Kompasiana, disaksikan ratusan ribu Kompasianer yang menelan iler sembari mendoakan kita berdua agar tak lekang oleh zaman.Â
Rahasia Saya dan Kisah Mbak Helen di Bus Trans Jakarta
Mbak Helen,
Saya berharap tidak ada lagi kejadian mbak Helen tertawa sendiri saat membaca Kompasiana di bus trans sepulang dari kantor menuju rumah. Hal itu sangat berbahaya bagi mbak Helen sendiri dan para penumpang lain yang sedang tertidur kelelahan di kursi masing-masing.Â
Para penumpang itu akan mendadak terbangun, padahal mereka sedang menikmati beragam mimpi, mulai dari mimpi nomor togel yang akan keluar minggu depan, mimpi basah, mimpi jadi orang kaya tanpa bekerja keras, mimpi artikelnya dilabel Headline, mimpikan saya jadi admin yang loyal memberikan label Headline dan Pilihan, mimpi bertemu bidadari, dan berbagai mimpi lainnya sesuai ketentuan undang-undang pemimpi.Â
Efek batal mimpi mereka bisa menyebabkan mbak Helen jadi tertuduh perusak mimpi. Ini tuduhan serius, yang merugikan eksistenisi Kompasiana sebagai blog kroyokan rumah indah milik bersama. Bila tuntutan dirunut, selain Kompasiana, maka saya juga akan terkena imbasnya sebagai pihak yang bertanggung jawab. Tentu ini bisa merusak reputasi saya sebagai lelaki pemalu yang kafah.Â
Harga seorang pemimpi profesional jauh lebih mahal karena faktor pencapaian setiap tahap kariernya melalui proses yang rumit dan waktu yang panjang, penuh perjuangan lewat latihan keras dan uji tanding yang berpotensi cidera otak. Selain itu harga/nilai mahal si Pemimpi terbentuk karena sudah mendapatkan pengakuan berbagai lembaga pemimpi profesional, sertifikasi pemimpi, kontrak profesional pemimpi, Â dan adanya konsensus para stake holder.
Kesialan ringan tapi bikin tersipu saat mbak Helen ketawa sendiri di bus Trans adalah kecipratan erupsi iler, atau langsung mendapatkan muncratan iler para pemimpi amatiran ataupun profesional saat kaget, baik secara sengaja atau tidak sengaja. Tawa sendiri mbak Helen memprovokasi urat kaget mereka, lalu terjadilah distribusi iler itu secara liar. Â
Hal paling sulit adalah bila semburan iler itu masuk ke mulut mbak Helen. Ibarat mbak Helen pacaran dengan Keanu Reeves, lalu dia kaget dan menyemburkan iler. Hanya ada dua pilihan, menelannya  atau cuma mencicipinya karena secara pragmatis dan teoritis "iler muncrat tidak bisa ditarik lagi". Â