Tangan perempuan itu menggapai-gapai. Memintaku untuk mendekat.
Tak berpikir lama, aku pun hendak beranjak. Sial!
Paku-paku kata yang tadi menggelinding ke arahku telah mengunci kedua kakiku. Mereka tertawa. Penuh kemenangan.
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!