Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilot Pelaku Pelecehan Pramugari, Rusak Susu Sebelanga

14 Desember 2019   05:31 Diperbarui: 14 Desember 2019   09:32 4494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : tribunnews.com

Kasus Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara menjadi kotak pandora yang menelanjangi dunia penerbangan komersil. Awal kasusnya adalah penyelundupan motor dan sepeda mahal, kemudian memunculkan turunan kasus lain yang tak kalah heboh dan bikin ngilu hati publik, yakni pelecehan seksual yang dialami para pramugari oleh pilot dan jajaran elit manajemen (decision maker) Garuda Indonesia. 

Kejadian pelecehan itu tak cuma rumor atau isapan jempol karena sejumlah pramugari membeberkan fakta dan pengalaman mereka selama menjalani pekerjaannya. Kalau sudah begini, proses tegas pihak kementrian BUMN perlu segera diterapkan. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir akan menambah aturan guna mencegah pelecehan seksual terhadap pegawai perempuan di lingkungan BUMN. Tentunya hal ini kabar yang menggembirakan bagi para pramugari agar bisa bekerja dengan tenang. 

"Sudah seyogyanya kaum wanita ini harus mendapatkan proteksi yang jelas, apalagi dari pimpinan-pimpinan yang tidak baik," kata Erick Thohir. 

Publik kini menunggu bagaimana caranya, apa saja isi aturan itu beserta sangsi yang diberlakukan. Kalau kemudian proteksi Erick Thohir itu dimasa depan tak menghilangkan atau meminimalisir kejadian pelecehan seksual terhadap pramugari, dan  disisi lain tak memberikan efek jera kepada para pilot, maka jabatan dan nama besar Erick Thohir menjadi taruhannya.

sumber gambar :kompas.tv.com
sumber gambar :kompas.tv.com
Rusak Susu Sebelanga

Soal diskriminasi dan relasi pramugari dan pilot, kompasianer Leya Cattleya sudah mengulas secara komprehensif dengan judul "Pramugari, Korban Seksis, Ketimpangan Relasi Kuasa dan Eksploitasi Profesi" (Kompasiana 12/12/2019). Ulasan itu juga mengangkat aspek gender, dan konstruksi sosial di dalam masyarakat yang cenderung negatif pada pekerjaan pramugari, dan juga tentu pada profesi pilot walau dalam realita kadar isu negatif-nya pramugari mendapat porsi lebih besar.

Pilot dan pramugari berelasi dalam pekerjaan, kemudian terjadi pelecehan. Pilot dan elit manajemen (decision maker) Garuda Indonesia sebagai pelaku pelecehan seksual, sementara pramugari sebagai obyek pelecehan tersebut (korban). Profesi pramugari menjadi "negatif". Di sisi lain, profesi pilot pun menjadi negatif, walau seringkali gaung negatifnya "lebih kecil" dari pramugari. 

Secara kasad mata, lingkungan kerja pilot berada diantara pramugari (perempuan) cantik. Lelaki dipandang sangat sulit mengelak godaan ketika berada diantara perempuan cantik itu! Perempuan cantik pun cenderung dianggap sumber utama godaan !

Satu-dua orang pilot melakukan pelecehan seksual, profesi pilot  mendapatkan stigma negatif. Padahal masih banyak pilot yang memiliki integritas dan profesionality dalam bekerja. Mereka tak pernah sekalipun melakukan pelecehan terhadap pramugari. Justru sebaliknya,  menjadikan pramugari sebagai mitra kerja yang profesional, baik di udara maupun di darat. Namun citra pilot secara umum juga terimbas stigma negatif.  Ibarat kata papatah: "Gara-gara Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga". 

Pelecehan dan Mainset Masyarakat

Lagi-lagi persoalannya pada cara pandang (mainset) masyarakat. Profesi pilot yang diidentikkan dengan dunia laki-laki lebih superior dibandingkan profesi pramugari yang posisinya lebih lemah di dalam konstruksi sosial terkait pelecehan seksual.  Superioritas itu mendapatkan ruang permisif dalam masyarakat karena sebagai laki-laki "sudah dianggap biasa bila berbuat nakal". Jadi tak menarik ditelusuri lebih jauh detailnya dan hal-hal lain terkait kehidupan si Pilot.

Kondisi itu tentu saja menjadikan ruang nyaman bagi para pilot (dan elit decision maker) yang "hobinya" melakukan skandal seksual atau pelecehan seksual dengan pramugari. Mereka tidak takut dan ragu karena toh yang mendapatkan aib lebih besar adalah pihak perempuan (pramugari). Mereka telah cukup dibantu mainset masyarakat!

Sementara pramugari sebagai si lemah lebih disorot untuk kemudian mendapatkan "ruang pelecehan lebih lanjut" dalam konstruksi sosial masyarakat. Segala hal terkait kehidupan pribadi si perempuan pramugari diobrak-abrik masyarakat, khususnya lewat dunia maya yang serba liar dalam sebaran informasi. 

Rusaknya susu sebelanga dunia pilot semakin besar dan permanen selama mainset masyarakat dalam memandang perempuan sebagai obyek yang asyik untuk ditelanjangi kehidupannya ketika terjadi pelecehan seksual.

Erick Thohir perlu memikirkan cara ampuh proteksi terhadap pramugari bukan cuma berangkat dari susdut pandang internal kelembagaan yang berorientasi pada Pilot-Pramugari semata, melainkan juga dari sudut mainset masyarakat. Artinya, bukan mengubah total mainset masyarakat karena hal itu hampir mustahil dilakukan, melainkan menjadikan mainset masyarakat itu sebagai inspirasi dan energi pembentuk perangkat efek jera kelakuan negatif Pilot dan elit manajemen (decision maker) Garuda Indonesia, serta BUMN secara umum. 

Satu cara paling ekstrim adalah, pertama : membuka secara detail semua kelakuan mereka ke hadapan masyarakat luas seperti masyarakat melakukan hal yang relatif sama terhadap pramugari yang mengalami pelecehan.  Kalau perlu berikut bukti foto dan rekaman lainnya. Kedua, kesampingkan atau jangan terpengaruh superioritas para pilot dan jajaran elit decision maker saat membuka aib mereka ke masyarakat. Jangan ragu memajang "nila setitik" itu secara detail agar kelak susu sebelanga tak rusak.

Untuk melakukan ini diperlukan keberanian seorang Erick Thohir, yang didukung dan diperkuat perangkat peraturan yang kuat pula.

----

referensi berita : 

1. tribunnews .com/nasional/2019/12/10/ kini giliran pramugari garuda bongkar kasus pelecehan seksual di era ari askhara menjabat dirut

2. ekonomi .bisnis.com/read/20191212/9/ cara erick thohir cegah pelecehan seksual pramugari garuda dan bumn lain

3. tribunnews .com/nasional/2019/12/10/ pramugari garuda beberkan diskriminasi saat ari askhara menjabat yang cantik ke pesawat first class

4. merdeka. com/11/12/2019/gaji pramugari total pendapatannya bikin geleng-geleng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun