Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Fenomena Status Keimanan Prabowo dan Maraknya Politik Keislaman

4 Maret 2019   09:09 Diperbarui: 4 Maret 2019   10:04 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun bila kita ingin melihat politik Indonesia yang sehat dimasa depan, sejatinya fenomena ini bisa menjadi pelajaran berharga.  

Sejatinya pula, hal seperti itu tak perlu lagi terulang karena hanya akan menjebak masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Marauke pada perdebatan yang tak berkesudahan terhadap teks-demi teks politik keislaman.

Jangan sampai situasi itu berkepanjangan. Disaat waktu dan energi terkuras secara bersamaan, rakyat awam dan elemen bangsa tanpa sadar mengesampingkan konteks yang memuat gagasan kehidupan masa kini (dan masa depan) bangsa dan negara Indonesia diantara bangsa-bangsa lain di dunia mampu mensejahterakan rakyatnya secara damai, tanpa pengkotak-kotakan politik identitas keagamaan.

Jangan sampai dinamika politik keislaman yang masif di negara kita saat ini menjadi ironi politik itu sendiri, dan membuat bangsa Indonesia berhalusinasi--seolah heroik melakukan langkah maju, padahal nyatanya mundur. 

Negara lain yang melihatnya mungkin diam-diam "kepengen tertawa", tapi takut digeruduk elemen masa Indonesia  yang baperan. #Eeeh!

----

peb04/03/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun