Kita tinggal membayangkan saja panjang mie goreng yang bisa dimuat pada bidang piring berdiamerter 50cm dengan kelilingnya 1,57. Dengan asumsi lebar mie pada umumnya (bayangkan benang pancing 2 mm), sisa saja piring itu memuat mie sepanjang lebih dari 2 meter, bukan?
"Aahh, kalo segitu panjang mie nya aku nggak kenyang, dong aah !"
"Don wori beibeh, bisa ditambah lagi jadi 3 meter. Piring masih muat kok."
"Oukeh siiip, celeguk!" heu heu heu...
Kedua, pernyataan "Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi" sangat tendensius yang ditujukan kepada Jokowi. Dengan perhitungannya (perbandingan) memakai variabel "bumi", Dahnil ingin membangun opini bahwa Jokowi telah membuat kebohongan, karena jumlah panjang jalan desa itu tidak mungkin terbangun sesuai yang Jokowi ungkapkan.
Bila kita melihat dengan konteks luas bidang wilayah Indonesia seperti di atas, tentu saja  apa yang telah Jokowi kerjakan sangat mungkin! Tinggal anda memikirkannya, siapa sebenarnya yang ingin mencoba membuat sesat fikir dan kebohongan di ruang publik?
Satu hal yang yang Dahnil lupa. Manusia umumnya memiliki panjang usus 8 meter, dan itu letaknya di dalam perut saja. Dengan asumsi seseorang memiliki tinggi 170 cm dan keliling perut 1,5m, maka dia bisa makan mie sepanjang 8 meter. Sebuah panjang yang melebih tinggi badan dan lebar perutnya.
Tinggi badanku 172 cm. Kalau ditraktir makan mie segitu sih aku rapopo....
-----
peb02/2019
catatan ; Semoga tulisan ini bisa menjadi alternatif pemikiran yang benar soal perbandingan panjang jalan desa terkait.
Referensi berita : satu, dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H