Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jokowi yang Dipatil Udang, Prabowo yang Demam

2 Februari 2019   10:37 Diperbarui: 2 Februari 2019   11:36 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dalam Pilpres 2014 kedua teman ini statusnya sama, yakni sama-sama newbe memperebutkan kursi RI-I  usai habis masa jabatan Presiden SBY. Sementara pada Pilpres 2019 "kasta politik" Jokowi lebih tinggi. Posisinya sebagai petahana, sedangkan Prabowo penantang yang mencoba merebut kursi Jokowi.

Dunia politik itu aneh tapi nyata. Teman tak selamanya satu kubu. Berbeda kubu tak selamanya jadi musuh.

Dalam pilpres, Prabowo dan Jokowi yang tadinya "berteman", kemudian menjadi "tidak berteman". Keduanya berbeda kubu politik. Malah terjadi persaingan menjadi sengit antar kubu Jokowi dan kubu Prabowo di ruang publik demokrasi negeri ini.

Secara historis, Prabowo berjasa memberi Jokowi ke panggung politik nasional. Prabowo adalah salah satu  King Maker politik Jokowi di pentas nasional.  Tapi, ketika Prabowo kebelet pengen jadi Presiden, malah tersalib Jokowi. Lalu, apakah kemudian secara pribadi mereka berdua tidak berteman? Mereka tetap berteman, sejak pilgub DKI 2012, Pilpres 2014 sampai Pilpres 2019 dan seterusnya.

Jadi kalau dihitung, keduanya sudah berteman dekat selama tujuh tahun. Dimana ada berita Jokowi, disitu ada berita Prabowo. Media dan publik seperti tak ingin memisahkan kedua tokoh ini. Media dan publik lah yang terus menerus merawat kedekatan Jokowi dan Prabowo.

Karena mereka sudah lama dekat dan mungkin terjadi saling kangen, apakah ketika Jokowi dipatil udang menjadi petanda kangen dengan Prabowo? Kalau dilihat kronologisnya, Prabowo lebih dulu demam kemudian Jokowi dipatil udang. Apakah itu pertanda Prabowo kangen Jokowi?

Kangen seperti apa mereka? Apakah kangen masa-masa dekat saat Pilgub DKI 2012? Lalu, apakah sekarang tidak dekat?

Justru sekarang mereka dekat, karena sama-sama jadi capres untuk Pilpres 2019. Sama-sama sering tampil di muka publik. Dan tentu saja bertemu dalam sejumlah kesempatan resmi dan tidak resmi.

Namun tampaknya, apa yang dikatakan nenek kali ini soal kangen tidak bisa dijadikan pegangan sepenuhnya. Karena pembuktiannya sulit. Oleh orang jaman now, perkataan nenek seringkali dianggap "cocokologi". Dua peristiwa terjadi terlebih dahulu, kemudian dihubung-hubungkan sehingga tampak rasional. Istilah kerennya merasionalkan fenomena.

Namun bila melihat dasar ilmu pengetahuan modern, teori muncul setelah ada pengalaman empiris, baik itu pengalaman tak terencana namun berulang, maupun berupa ujicoba berkali-kali di laboratorium. Maka didapatkanlah simpulan teori.

Nah, dari sisi mana kita ingin mengetahui relasi "kangen" antara Jokowi dan Prabowo? Apakah Jokowi "harus" dipatil udang berkali-kali dan Prabowo pun demam berkali-kali? Jangan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun