Yang kedua, kejadian di atas panggung resmi saat debat berlangsung. Saat Prabowo usai "menanggapi pertanyaan" Jokowi, Â terdengar Prabowo bergumam menyebut kata "Kampret". Harusnya saat itu mik di tubuh Prabowo "off". Atau bisa juga karena Prabowo tidak sadar mik nya sangat peka. Dengan bergumam lirih pun akan terekam.
Tak jelas bunyi kata "kampret" itu ditujukan Prabowo ke siapa dan apa maksudnya. Kontan saja "kata kampret" menjadi terkenal dan melekat di kubu Prabowo hingga sekarang. Publik pun membuat interpretasi dan penilaian yang beragam atas peristiwa tersebut.
Adanya "behind the cenes" bagai pisau bermata dua, di satu sisi bisa menampilkan hal positif di belakang layar misalnya peristiwa humanis yang mengharukan dan mengundang empati publik.
Di sisi lain bisa menjadi sesuatu yang negatif--yang "membunuh karakter" seseorang karena peristiwa yang terekam dianggap "tidak etis" sehingga mengundang antipati publik.
Bagaimanapun, "behind the scenes" seringkali jauh menarik dibandingkan acara pokok formilnya yang sudah diformat secara baku pihak penyelenggara dan peserta. Behind the scene mampu menciptakan sensasionalitas di ruang publik. Dan yang utama adalah ; publik "haus" akan sensasi! Iiih..cocok meong, deh...
Sejatinya, untuk menghindari beragam interpretasi yang salah, kontroversial dan munculnya penghakiman yang kejam dari publik, maka "behind the scenes" sebaiknya tidak terjadi.
Kalau pun akhirnya terjadi, semoga merupakan sebuah momen inspiratif bagi semua orang. Nah kalau ini, aku sih rapopo...
---
Peb17/01/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H