Pun seandainya Timnas Indonesia tak pernah kalah selama turnamen, alias menang terus, tapi tetap tidak bisa lolos karena kalah selisih gol dengan tim lain, maka tetaplah Timnas sudah berhasil menyelesaikan setiap laganya dengan baik. Hanya saja, "sebuah sistem poin" tidak berpihak kepada nasib Timnas Indonesia. Apa mau dikata?
Cara mewujudkan cinta secara paradoks tersebut tak lebih menampilkan sebuah sikap yang kontradiktif, yakni bertolak belakang antara"kelakuan yang nyata dengan perasaan yang tersimpan di dalam hati". Kalau tidak hati-hati bisa mengarah pada sikap munafik.
Membuat hal kontradiktif, ibarat hukum fisika dasar tentang "gaya", yang hanya menghasilkan resultante nol (hasil nol). Haruskah upaya mewujudkan cinta pada Timnas itu dilakukan dengan hasil nol? Kalau begitu, bukan cinta dong namanya. Lalu, apa untungnya?Â
Tidak ada untungnya. Itu hanya "tak lebih sebuah bentuk emosional "tidak bijaksana"--yang tak mendukung rasa cinta itu sendiri. Kalau memang cinta kenapa tidak diperjuangkan terus menerus untuk menang walaupun sudah dinyatakan gagal dalam "sistem poin"?Â
Ingat, tujuan dasar pertandingan adalah memenangkan laga. Dan kesempatan itu kini tetap ada saat melawan Filipina di Stadion GBK. Jadi, menangkan pertandingan lawan Filipina, dan dukung Timnas saat bermain!Â
Soal tidak lolos dari "sistem point" turnamen, itu bukan esensi dasar pertandingan. Itu hanya sistem memeringkat. Dan pada sisi itu, kita memang harus realistis bahwa sistem pemeringkatan tak berpihak pada Timnas kita.
Sikap paradoks #KosongkanGBK merupakan tindakan sia-sia terhadap keberadaan cinta Timnas yang berpotensi menciptakan sikap "munafik" karena tidak menjamin bahwa para pendukung Timnas tersebut tidak nonton siaran live televisi, atau mereka mengintip di laman berita. Jadi lucu, kan? Hayooo, kamu ketahuan!
"Kalau cinta kok gitu sih?" Nah, lebih baik tetap datang ke GBK dan berikan dukungan kepada Timnas Indonesia. Kalau enggak bisa datang, nontonlah di televisi dengan spirit yang sama dengan mereka yang berada di GBK.Â
Aku sungguh rapopo...
---Â