Gerindra merangkul Titik Soeharto untuk menjadi bagian dari ikon perjuangan kampanye mereka dengan membangun kenangan kejayaan Orde Baru. Gerindra berkominten kepada publik akan membawa sejumlah konsep Orde Baru ke dalam pemerintahannya bila kelak menang Pilpres 2019.
Konsep kampanye membawa Orde Baru tersebut tentu saja membuat partai Demokrat tidak nyaman, karena mereka pernah memerintah 10 tahun dengan menerapkan konsep-konsep pemerintahan yang reformis, jauh dari kenangan Orde Baru. Â
Adanya Orde Baru dalam koalisi tentu saja membuat Demokrat "berang". Hubungan Gerindra-Demokrat pun jadi makin sulit direkatkan karena "ada sosok lain diantara mereka, yakni Titiek Soeharto dan roh Orde Baru.
Langkah politik dua kaki Demokrat berbalas langkah Gerindra dengan membawa politik Orde Baru menjadikan persoalan kedua partai itu dalam Koalisi Adil Makmur semakin sulit menemukan titik temu. Harus ada pihak yang mengalah kalau mau lanjut dalam satu koalisi. Kalau tidak segera dibereskan, maka Koalisi  Adil Makmur hanya akan menjadi penggembira Pilpres 2019.
Disi lain, mata rakyat telah dibukakan. Mereka jadi belajar banyak bahwa koalisi ini memang tidak cakap memimpin negeri sebesar Indonesia ini. Kalau aku sih rapopo....
----
Referensi berita : satu, dua, tiga, empat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H