Apakah ada perlakuan yang berbeda (diskriminatif?) oleh Timnas Indonesia terhadap negara lain? Padahal ini laga olahraga, bukan pertemuan politik yang memiliki muatan tendensi tertentu.
Hal ini sangat disayangkan, karena Asian Games merupakan ajang olahraga multi negara. Dan Indonesia sebagai tuan rumah sejatinya memperlakukan sama terhadap setiap negara yang hadir di negara kita. Mereka adalah tamu terhormat secara internasional. Persoalan politik harus dikesampingkan dahulu. Justru melalui pesta olahraga untuk mempersatukan dan membangun persahabatan atas asas sama derajat dan perlakuan.
Lain halnya bila laga persahabatan dua negara. Bisa saja melakukan selebrasi khusus bersama dalam rangka sejarah atau kesamaan apa pun. Karena selebrasi itu adalah hak dan pertanda khusus kedua negara.
Lalu apakah dalam Asian Games ini timnas Indonesia dan memperlakukan Malaysia berbeda di lapangan? Timor Leste dulu bagian dari negara kita, kemudian mereka melepaskan diri dari kita dan merdeka. Apakah harus kita benci dan perlakukan tidak sama dengan negara lain?
Kembali ke selebrasi timnas sepak bola Indonesia dengan Palestina. Hubungan politik yang spesial Indonesia-Palestina sejatinya tidak mengesampingkan kehadiran negara lain dalam kedudukan yang sama dalam ajang multinasional ini, apalagi dalam satu grup penyisihan yang lima negara: Indonesia, China Taipei, Hongkong, Palestina, dan Laos saling langsung bertemu satu sama lain.Â
Akan lebih indah bila selebrasi Vicking Clab itu dilakukan pada semua negara. Timnas harus memberi contoh kepada penonton tentang arti persahabatan tanpa batas dalam olahraga.
Timnas sepakbola Indonesia dan timnas Indonesia cabang lainnya harus memahami pergaulan Internasional secara utuh, bahwa Asian Games ini even multi bangsa, semua negara adalah sahabat.
Timnas kita dari cabang apapun merupakan wakil bangsa di lapangan. Berbeda halnya dengan penonton di stadion yang mewakili diri sendiri.
Harusnya Timnas Indonesia bisa menjaga marwah event multi negara secara adil sebagai tuan rumah dan sebagai olahragawan dengan jiwa sportivitas.
Di lapangan mereka adalah lawan yang harus dikalahkan, namun sedetik usai pertandingan lawan tadi adalah sahabat dan saudara!