Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jadilah Konsumen Cerdas Demi Keagamaan, Keluarga dan Negara

13 April 2018   22:32 Diperbarui: 24 April 2018   17:59 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, pastikan produk barang sudah sesuai standar yang berlaku resmi dari pemerintah (kehalalan, BPOM,SNI, dll). 

Ketiga, lihat tanggal kadaluarsa barang agar aman dikonsumsi. 

Keempat, periksa label, yakni nama barang, perusahaan/produsen atau distributor. Pada barang-barang bersifat peralatan ada petunjuk penggunaan dan garansi yang diberikan. Kelima, beli barang sesuai kebutuhan, bukan semata berdasarkan keinginan/kesenangan.

Sikap menahan diri

Pada masa jelang hari raya, beragam produk berbagai jenis, disain,  merk, tumpah ruah di pasaran dengan berbagai tawaran menggiurkan harga murah/diskon/hadiah dan lain sebagainya. Hal tersebut gampang ditemui di pusat-pusat perbelanjaan modern. 

Situasi tersebut seringkali menggoda banyak orang untuk berlaku konsumtif dan hedonis. Kondisi itu perlu disikapi dengan bijak. Diperlukan sikap menahan diri untuk tidak larut dalam godaan tersebut. Kita harus selalu ingat pada perencanaan belanja yang sudah dibikin, dan norma agama yang tak mengajarkan sikap hedonis dalam perayaan keagamaan.

Tetap sisihkan dana untuk menabung

Dalam situasi kebutuhan yang meningkat untuk menyambut hari raya, dana atau uang yang dimiliki janganlah sampai habis digunakan demi  'keinginan memberikan yang terbaik' pada keluarga dan kerabat. 

Upayakan tetap menyisihkan sebagian dana untuk ditabung karena situasi kehidupan kedepan seringkali sulit diprediksi.  Akan sangat ironis bila setelah hari raya kemudian kita tak lagi memiliki dana untuk keberlanjutan keperluan lain. Jadinya, hari raya yang barus saja dilewat akan kehilangan makna karena masalah defisit anggaran rumah tangga berefek pada masalah lain atau konflik  yang tak bisa diperkirakan sebelumnya.

---

Berbelanja kebutuhan pokok merupakan kegiatan tersendiri yang butuh perhitungan ekonomi dan pertimbangan  sosial/budaya. Untuk itu kita harus memiliki sikap cerdas berbelanja, bukan hanya pada hari raya semata namun juga pada hari biasa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun