"Oh, ya...ada yang lupa saya sampaikan."
"Apa itu?" Tanya si perempuan itu.Â
"Tadi saya ke cafe ini karena haus, dan Tuhan menuntun saya ke sini. Anda ke sini mencari Tuhan ternyata tidak ada, bukan? Saya ingin katakan, saya lah wakil Tuhan yang anda cari".
"Hahahahaha!"
Perempuan itu tertawa lepas. Sangat lepas. Matanya membelalak penuh jenaka. Kemudia dia beranjak pergi seraya melambaikan tangan. Langkahnya terlihat begitu mantap.
Niko membandingkan wajah perempuan itu kini lebih cerah dibandingkan ketika awal terlihat duduk sendiri di pojok ini. Niko sadar pembicaraan mereka tadi  mungkin tak memecahkan seluruh masalah si perempuan tadi. Pun Niko lebih banyak sebagai pendengar.Â
Tapi setidaknya, kini perempuan itu telah mengalami kebangkitan hidup baru. Hidup dalam terang Tuhan. "Oh ya bukankah saya wakil Tuhan di cafe ini?"Â
Selamat Paskah!
----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H